Computer Application, Maintenance and Supplies
Showing posts with label Musik. Show all posts
Showing posts with label Musik. Show all posts

Monday, October 26, 2009

Festival Film Pelajar Bantaeng


Sebanyak 6 Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Kabupaten Bantaeng mengikuti Festival Film Pelajar. Kegiatan yang diawali work shop tersebut dimaksudkan untuk menggali bakat dan minat siswa di bidang film. Pimpinan Kreatif Muda Butta Toa Production (A. Herry Manappiang yang akrab disapa Dede Latif di Bantaeng yang dikonfirmasi pada hari Senin, 26 Oktober 2009 mengatakan, untuk menggali bakat siswa, peserta work shop akan diberi pelatihan.



Yang lolos dalam pelatihan tersebut akan mengikuti pembuatan film disekolahnya masing-masing. Para siswa diberi kesempatan selama 25 hari mulai awal Nopember hingga 25 Nopember 2009 untuk melakukan pengambilan gambar. Hasil film berdurasi 30 menit itu akan diputar pada 4 Desember 2009 di depan tim penilai dari kru Sinematografi SulSel dan keesokan harinya, akan dilakukan penganugerahan film terbaik. A. Herry Manappiang berharap, kegiatan positif ini dapat menunjang pengembangan The New Bantaeng serta kegiatan kepariwisataan di Bantaeng Butta Toa ini.

Melalui kegiatan ini, kita juga berharap, siswa menambah pengetahuan dan wawasan sekaligus memiliki kesibukan agar terhindar dari kegiatan negatif terutama narkoba, tambahnya. Ia juga mengemukakan, kegiatan yang baru pertama kali dilakukan di Bantaeng ini sekaligus dimaksudkan menyambut peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2009.

Thursday, September 10, 2009

Trans Studio Theme Park


INI adalah theme park indoor terbesar di dunia saat ini. Nama resminya Trans Studio World Makassar. Memiliki lebih daari 20 wahana permainan dan dilengkapi berbagai fasilitas seperti mal, restoran, hotel, dan marina. Ayo, nikmati sensasi hiburan di Trans Studio World Makassar.



Lokasi Obyek
Trans Studio World Makassar berada dalam area Trans Studio Resort yang berlokasi di Kawasan Bisnis Global dan Pariwisata Perpadu Tanjung Bunga, Makassar, Sulawesi Selatan. Hanya sekitar lima kilometer dari pusat Kota Makassar (Lapangan Karebosi).

Gambaran Umum
Theme Park Trans Studio World Makassar mengadopsi konsep Universal Studio di Amerika Serikat. Berisi ruang-ruang simulasi beberapa program stasiun televisi, Trans TV, atau peristiwa di Indonesia. Konsep theme park di Trans Studio World bakal memberikan pengalaman tersendiri.

Beberapa di antaranya adalah Tsunami Island, suasana mencekam dilanda tsunami dan gempa bumi. Ada juga Magic Museum yang berisi benda-benda hidup seperti dalam film Night at The Museum, Dunia Lain, Arung Jeram, Magic Corner, Lost City, Terror Twister, dan Water Coaster.

Selain theme park, beberapa fasilitas lain yang dibangun adalah hotel, pasar swalayan, arena rekreasi pantai, fasilitas perkantoran, dan kafe. Trans Studio World mulai beroperasi bulan Juni mendatang. Secara bertahap, seluruh proyek selesai pada 2010.

Trans Studio and Resort menempati lahan seluas 14 hektare. Trans Studio World adalah theme park indoor yang pertama di Indonesia dan terluas di dunia. Sedangkan dari segi luasnya area secara keseluruhan, ini adalah yang terbesar setelah Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta.

Akses
Trans Studio World dapat diakses dengan angkutan kota, taksi, atau fasilitas transportasi hotel

Sumber :
http://enjoy-makassar-id.blogspot.com/2009/01/trans-studio-theme-park.html
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=507511
http://id.wikipedia.org/wiki/Trans_Studio_Resort_Makassar

Website Resmi :
http://www.transstudioworld.com/

Monday, August 17, 2009

Rossa n' Intan Nuraini in Bonthain


Artis dan penyanyi kondang Rossa berhasil membius warga Kabupaten Bantaeng melalui tembang hits yang dilantunkan pada malam ramah tamah peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-64.



Diawali lagu berjudul Pudar yang sempat menempati tangga pertama lagu hits di seluruh radio di Indonesia beberapa tahun silam. Rossa yang tampil mengenakan baju dan celana merah berenda hitam tampil memukau di tengah lautan manusia yang memadati lapangan Bawakaraeng pada hari Senin, 17 Agustus 2009 malam.

Semarak malam ramah tamah yang dihadiri unsur Muspida, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Camat, Lurah dan Kades serta Veteran pejuang dan tokoh masyarakat tersebut juga menampilkan pesinetron Intan Nuraini.

Intan tampil dengan baju hijau dipadu rok pendek. Mantan kekasih Syahrul Gunawan yang kini mulai merambah dunia tarik suara itu tampil lebih awal membawakan lagu yang ada dalam album Intan Nuraini.
Untuk menarik simpati penonton, baik Rossa maupun Intan mencoba melakukan dialog. Artis ibukota itu kemudian mengajak Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng Hj. Lies F. Nurdin berduet dalam lagu Ayat-Ayat Cinta.

Rossa yang mantan istri Pitu, personil Padi Band itu tampil memukau dan menguasai panggung. Tembang yang sudah akrab betul di telinga masyarakat itu berhasil dilantunkan dengan baik.

Tak heran bila interaksi yang coba dibangun ke penonton selalu berhasil. Simak saja beberapa lagu yang sudah sangat populer seperti Tegar, Atas Nama Cinta, Malam Pertama, Sakura dan beberapa lagu hits lainnya.

Saking kuatnya pesona kedua penyanyi mungil itu, penonton yang tidak bisa merapat ke tengah terpaksa memanjati pohon yang berada di tengah lapangan.

Rossa menghabiskan 1 album hits berdurasi 12 lagu dan membuat penonton penasaran hingga enggan meninggalkan Lapangan Bawakaraeng yang terletak di depan Rumah Jabatan Bupati Bantaeng.

Bupati Bantaeng H. M. Nurdin Abdullah pada kesempatan itu berjanji akan memberikan yang terbaik kepada masyarakat kabupaten berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar itu.

Insya Allah, kami akan selalu memberikan yang terbaik kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bantaeng, tandasnya seraya berharap kepada masyarakat agar membantu Pemda. Bantaeng dalam mewujudkan pembangunan, sebab pembangunan dimaksudkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri, tambahnya.

Sunday, August 02, 2009

bersih-bersih pantai dan penghijauan


Kala fajar di ufuk timur menyingsing memperlihatkan kegagahannya, para peserta Pemilihan Duta Lingkunagn dan Duta Pariwisata segera menuju Kawasan Pantai Seruni Bantaeng. Di tempat inilah para peserta diperhadapkan pada Audisi Pertama sebagai Calon Duta Lingkungan dan Duta Pariwisata.



Sebagai kegiatan awal dari rangkaian Acara BONTHAIN GREEN tepatnya tanggal 2 Agustus 2009. Para peserta diarahkan untuk mencintai lingkungan sekitar. Dipandu PUTRI NURDIN (Ketua Umum) dan FANY (Ketua Harian) Bonthain GREEN Management, peserta yang terdiri dari pelajar SMP dan SMU se-Kabupaten Bantaeng diarahkan untuk menanam pohon dalam rangka penghijauan wilayah pesisir, khususnya Pantai Seruni Bantaeng.

Selain menanam pohon, peserta diarahkan pula membersihkan Kawasan Pantai Seruni Bantaeng. Di sinilah panitia melihat seberapa jauh kesadaran yang dimiliki peserta terhadap kepedulian Lingkungan. Meski menggunakan baju dan celana yang serba trendy, make-up yang aduhai sweetnya dan sikap yang benar-benar meyakinkan sebagai pemuda/pemudi yang gagah dan cantik. Namun, jiwa lingkungan yang tertanam pada tiap individu akan lahir dengan sendirinya untuk peduli lingkungan. Mereka tidak peduli dengan kotornya sampah berserakan di sepanjang bibir pantai. Tangan-tangan manis dan gemulai tidak berhenti memungut sampah khususnya sampah plastik yang tidak mudah beradaptasi dengan tanah.

Selanjutnya mereka melakukan serangkaian tes bakat dan kemampuan. Di lokasi yang sama, berjejerlah mereka dan disuguhi beberapa pertanyaan yang mengasah otaknya dan segera berpikir apa yang mesti menjadi jawabannya. Tak sekedar itu saja, belum selesai pertanyaan dilontarkan oleh PUTRI dan FANY. Kelompok lainnya mesti kena hukuman/sanksi atas kesalahannya dalam permainan yang turut disuguhkan. Permainan/game diberikan dengan maksud agar mereka mampu beradaptasi dengan kondisi di sekitarnya. Merangsang daya pikir, menumbuhkan kreatifitas, kerja sama tim dan yang terpenting adalah bagaimana menjadi seorang pemimpin melalui sikap LEADERSHIP yang dimilikinya.

PUTRI amat antusias memberikan beberapa game dan serangkaian uji bakat lainnya yang telah disiapkan dari awal. Peserta pun semangat sekali mengikuti tiap suguhan yang diberikan. Di samping karena keinginannya untuk memenangkan Lomba ini, juga karena rasa ingin tahunya yang tinggi akan metode pembelajaran dari kegiatan ini sebelum salah satu dari mereka benar-benmar menjadi DUTA LINGKUNGAN dan DUTA PARIWISATA.

Satu hal lagi teman blogger…suasana pantai dengan semilirnya angin berhembus turut membantu kenyamanan peserta maupun panitia dalam berinteraksi pada kegiatan ini. Hingga acara berakhir, tak henti-hentinya peserta dan panitia saling lempar tawa dan senyum karena semarak dari acara tersebut.

Deg-degan pun muncul ketika acara segera akan berakhir, di mana panitia membacakan peserta yang ter-ELIMINASI dari Audisi Pertama ini. Peserta yang TIDAK ter-ELIMINASI, pada hari Selasa, tanggal 4 Agustus 2009 nanti akan mengikuti Audisi Kedua yakni mereka diarahkan untuk Mengajar anak-anak TK di TK Multazam Kecamatan Pajukukang. Riuh peserta yang tetap ikut pada Audisi selanjutnya terdengar menggemuruh disertai tawa dan senyum manis. Sedangkan yang harus PULANG kali ini, meski lumayan sedih, tapi tidak memberikan rasa kecewa yang amat berarti. Saya amat senang dengan kegiatan ini, semoga kali berikutnya saya masih bisa mengikutinya dan mampu bersaing dengan teman-teman lainnya, demikian diungkapkan peserta yang TIDAK LANJUT kali ini.

Saturday, August 01, 2009

BONTHAIN GREEN


Permasalahan lingkungan adalah salah satu permasalahan yang menasional dan memerlukan sebuah kerja dan inovasi yang memberikan sebuah perubahan yang positif dan lebih baik. Kondisi bumi dan lingkungan kita saat ini, sangatlah memprihatinkan. Dimana-mana terjadi bencana, mulai banjir, kekeringan, gunung meletus dan lain sebagainya.



Berangkat dari keperihatinan inilah, sehingga Deklarator Pemilihan Duta Lingkungan dan Duta Pariwisata Kabupaten Bantaeng Tahun 2009, bergerak dan melakukan akselerasi untuk memberikan pencerahan kepada segenap generasi muda yang ada di Kabupaten Bantaeng.

Putri Fatima Nurdin (Ketua Umum) mengungkapkan Keprihatinan kita terhadap masalah lingkungan amatlah penting untuk disikapi dengan melakukan berbagai upaya positif, diantaranya adalah memberikan pencerahan kepada generasi muda Kab. Bantaeng khususnya pelajar SMP/SMU dan sederajat, sebagaimana diungkapkan pada saat pelaksaan technical meeting Pemilihan Duta Lingkungan dan Pariwisata Kab. Bantaeng di Baling-baling Restoran dan Kafe.

Kegiatan pertama akan dimulai pada tanggal 2 Agustus 2009 dimana Peserta diharapkan mengikuti rangkaian kegiatan Bersih-bersih Pantai dan Penghijauan yang akan dilaksanakan di kawasan Pantai Seruni.

Kegiatan kedua pada tanggal 4 Agustus 2009, peserta diajak untuk Mengajar anak-anak TK di TK Multazam Kecamatan Pajukukang.

Kegiatan ketiga pada tanggal 6 Agustus berupa Work Shop dan Makan Malam di Gedung Pertiwi dan Rumah Jabatan Bupati Bantaeng.

Kegiatan keempat pada tanggal 8 Agustus 2009 yakni Malam Puncak Grand Final Pemilihan Duta Lingkungan dan Pariwisata Kabupaten Bantaeng Tahun 2009 yang berlangsung di GOR Mallilingi.

Kegiatan ini disponsori oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng, TP. PKK Kabupaten Bantaeng, BGlobal Management sebagai Event Organizer, Ambae.exe, Radio Thirty FM, BGallery Band, Baling-baling Restoran dan Kafe sebagai Sekretariat dan Pusat kegiatan acara.

Harapannya menurut Putri Fatima Nurdin, dengan pemilihan Duta Lingkungan dan Pariwisata ini maka akan mendidik generasi muda Kabupaten Bantaeng untuk memiliki wawasan lingkungan dan menjadi duta promosi di mana saja berada untuk mempromosikan Kabupaten Bantaeng.

Tanggapan dari peserta (Sri Wahyuni, Pelajar SMP Negeri 1 Bantaeng Kelas 3), sebagaimana diungkapkan bahwa dia Ingin mencari pengalaman baru dan ingin melestarikan lingkungan di Kabupaten Bantaeng.

Saya mendukung penuh kegiatan ini, akan membawa pengaruh positif terhadap kelestarian lingkungan di Kabupaten Bantaeng, ujar Bupati Bantaeng dalam tayangannya di slide panitia.

Hadiah dari kegiatan ini berupa Jalan-jalan ke Jakarta, Tabungan senilai Jutaan Rupiah dan Sertifikat.

Peserta yang terdaftar hingga sehari sebelum Lomba digela, yakni :
1. Lomba Pemilihan Duta Lingkungan Yunior untuk Pelajar SMP berjumlah 10 orang
2. Lomba Pemilihan Duta Lingkungan Senior untuk Pelajar SMU berjumlah 5 orang
3. Lomba Pemilihan Duta Pariwisata untuk Pelajar SMU berjumlah 10 orang

Sementara Kriteria Penilaian berupa :
Disiplin Waktu, Tata Cara bersikap, Wawasan Lingkungan dan Pariwisata serta Speaking English sebagaimana diungkapkan oleh Fany selaku Ketua Harian.

Berita Terkait dapat dilihat di Tribun Timur Edisi Cetak : Selasa, 4 Agustus 2009 Halaman 15.

Saturday, July 25, 2009

LA Lights Cool Break


pengen dengerin musik asyik persembahan LA Lights Cool Break???

teman-teman dapat meng-unduh file musiknya di sini

Saturday, March 28, 2009

Akankah Esok Lebih Baik


Kondisi bumi yang makin memprihatinkan mestinya memacu semangat kita untuk makin memperhatikannya. Perubahan iklim secara global, kelangsungan hidup di bumi terancam akibat fenomena alam yang kian hari kian tak menentu. Apa yang pernah dialami manusia pada zaman yang telah berlalu dalam kurun waktu 10.000 tahun silam, bukan tidak mungkin bakal terjadi di masa mendatang. Mungkin saja dalam waktu yang cepat atau lambat, analisa dapat berbicara, teori pun sedapat mungkin bisa dijadikan acuan. Namun, kemurkaan Sang Pencipta tidak terduga andai manusia telah semakin memperburuk keadaan akibat ulahnya terhadap bumi ini.



Sebuah respon positif mampu diaplikasikan oleh insan-insan yang peduli akan lingkungan. Melalui sentuhan nan kreatif, sebuah acara digelar di Baling-baling Restaurant and Café of Bonthain (Jl. Raya Lanto No. 1 Bantaeng). Putri Fatimah Nurdin yang sehari-hari akrab dipanggil Putri Nurdin, bekerja sama dengan beberapa pihak yang antara lain adalah :
1. Ambae.exe
2. BGlobal Management
3. BGallery Band
4. SMA Neg. 1 Bantaeng
5. SMA Neg. 2 Bantaeng
6. SMK Neg. 1 Bantaeng
7. Komunitas Musik/Band Bantaeng
8. Dan pihak-pihak lainnya yang amat peduli terhadap bumi

Terutama peran serta Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng, mendukung setiap gerakan dan kegiatan yang bernuansa penyelamatan, antisipasi dan pencegahan. Tepatnya, tanggal 27 Maret 2009 sejak pukul 19.30 Wita semalam, acara digelar dengan mengambil tema Bantaeng Go Green. Dalam kesempatan kali itu, Putri menghimbau setiap kalangan untuk hadir pagi tadi dalam rangka Penanaman Pohon sebagai langkah pencegahan terhadap fenomena GLOBAL WARMING.

Kegiatan yang dirangkaikan dengan Pentas Musik, juga diisi beberapa Quiz dengan hadiah yang memuaskan bagi audience. Termasuk di dalamnya membuka satu babakan kepada hadirin untuk mengungkapkan unek-uneknya terhadap Pembangunan Bantaeng. Ambae.exe pun turut serta dalam memberikan satu point usulan, yakni Pembangunan Titik Hotspot di wilayah Bantaeng guna merangsang daya beli masyarakat serta sebagai ajang pembelajaran Teknologi Informasi secara menyeluruh. Sementara usulan lainnya berupa pemanfaatan lingkungan sekitar demi kelestarian alam, kebersihan dan keindahan kota Bantaeng.

Bupati Bantaeng (H. M. Nurdin Abdullah) beserta Ibu Ketua Tim Penggerak PKK (Hj. Lies F. Nurdin) yang hadir dalam kesempatan tersebut, menyambut gembira rencana penanaman pohon yang telah dilaksanakan tadi pagi.

Hingga berakhir semalam, para hadirin antusias mengikuti penjelasan yang dipaparkan oleh Putri Nurdin (Putri Sulung dari Bapak Bupati Bantaeng). Selanjutnya, tadi pagi bersama ratusan siswa-siswi Sekolah Menengah Atas yang ada di Bantaeng, Putri Nurdin, Ambae.exe serta BGlobal Management melaksanakan Penanaman Pohon di sekitar Lapangan Bawakaraeng, depan Rumah Jabatan Bupati Bantaeng.

Setelah penanaman pohon, para peserta kegiatan Bantaeng Go Green diarahkan untuk mendengarkan paparan dari Putri Nurdin berkaitan dengan peristiwa Global Warming. Bertempat di Gedung Pertiwi (Jl. Gagak Bantaeng), semangat siswa-siswi dari beberapa SMA se-Bantaeng dalam menyimak penjelasan Putri, nampak serius dan fokus dari wajah mereka.

Dan untuk mengisi rangkaian acara tersebut, untuk kali berikutnya kembali memberikan beberapa Quiz sebagai ajang refresh agar tidak terkesan monoton. Beberapa siswa maupun siswi diajak untuk memberikan pandangan tentang Global Warming seperti yang mereka pahami selama ini. Tentunya dalam kegiatan tersebut, sebuah film berdurasi 1,5 jam yang berjudul The Day After Tomorrow diputar agar mampu membuka wawasan berpikir bagi para hadirin.

Film ini bercerita tentang bagaimana proses terjadinya serta efek yang dapat ditimbulkan dari Global Warming. Kehidupan yang sesungguhnya dianggap nyaman selama ini, bukan tidak mungkin suatu hari akan sirna dan bahkan sebuah peradaban akan hilang seketika ditelan bumi.

Setelah menonton film tersebut, para peserta yang sebagian besar adalah siswa-siswi SMA Neg. 1 Bantaeng, SMA Neg. 2 Bantaeng dan SMK Neg. 1 Bantaeng, seakan dihanyutkan oleh cerita yang mengalir di dalamnya. Kemudian mereka pun terbangun dari keseriusannya dalam menyimak film dimaksud, seolah tersadarkan dari mimpi yang panjang dan tidak pernah terbayangkan akan malapetaka yang bisa berakibat fatal bilamana sejak sekarang manusia tidak berusaha menjaga kelestarian bumi.

Maka selayaknyalah kita semua menjaga bumi ini, jangan pernah lengah akan bahaya yang bisa ditimbulkan akibat tindakan yang tadinya dianggap tidak merusak karena ada sifat egoisme, kepentingan pribadi dan ketidakpedulian.

Dalam rangka menyikapi Global Warming, mari bersama-sama memikirkan langkah terbaik untuk bumi tempat tinggal kita. Coab simak pesan di bawah ini. Baca, simak, pahami dan laksanakan dengan ikhlas.

Earth Hour Indonesia Sabtu 28 Maret 2009 jam 20.30-21.30. Matikan lampu 1 jam.
Saya, Anda, Kita bisa mengubah dunia. 1 jam lampu padam, sama dengan 300 Megawatt, cukup untuk 900 desa, mengurangi beban listrik 200 juta, mengurangi emisi CO2 284 Ton, menyelamatkan 284 pohon, menghasilkan udara bersih untuk 568 orang!!!

SELAMATKAN BUMI, STOP GLOBAL WARMING!!!
1 jam yang dapat memperbaiki kualitas bumi…
Tiap 1 orang yang berpartisipasi sangat berarti bagi bumi…
Sebarkan ke yang lain yach...!!!

Thursday, February 05, 2009

Kebangkitan Seni&Budaya Butta Toa


Bertempat di Gedung Olah Raga (GOR) Mallilingi Bantaeng, Jl. Merpati Bantaeng oleh Komunitas Pagaropong Tulen (Komplen) Bantaeng melaksanakan sebuah acara berupa Malam Pekan Seni dan Budaya Butta Toa. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 Pebruari 2009 ini mengambil tema Explorasi, Apresiasi dan Prestasi.



Bupati Bantaeng yang hadir pada acara tersebut dalam sambutannya dengan penuh harap agar Seni dan Budaya yang dimiliki Bantaeng dapat lebih dimajukan dengan kehadiran serta kerja sama pihak-pihak yang berkompeten di dalamnya. Yang dimaksudkan sebagai pihak yang berkompeten adalah para pelaku seni (Seniman) dan budaya (Budayawan) dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bantaeng yang dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng.

Pihak panitia telah menyusun sedemikian rupa susunan acara yang akan ditampilkannya. Beberapa diantaranya adalah :
1. Tari-tarian
2. Puisi
3. Musik Tradisional Tanjidor
4. Ganrang Bulo
5. Teatrikal
6. Drama
7. Lawak
8. Barongsai

Sementara, para pendukung acara tersebut antara lain :
1. Sanggar Seni Butta Toa Bantaeng
2. Sanggar Seni Nurani Bantaeng
3. Sanggar Seni dari Gowa
4. Bodhi Dharma Shaolin dari Makassar
5. Andhika (Budayawan) dari Makassar
6. Siswa/Siswi SMP Neg. 2 Bissappu
7. Siswa/Siswi SMP Neg. 3 Bissappu
8. Siswa/Siswi SMP Neg. 2 Bantaeng
9. Siswa/Siswi SMA Neg. 1 Bantaeng

Dari sekian rangkaian acara malam itu, yang paling menarik perhatian penonton, termasuk Bupati Bantaeng dan unsur Muspida adalah penampilan para penari Singa yang mempertontonkan kepiawaiannya dalam menyajikan Barongsai. Penonton yang sudah tidak sabar ingin menyaksikan Barongsai, penuh sorak sorai memohon kepada panitia agar mengabaikan susunan acara dan segera menampilkan Barongsai. Betapa tidak, sebagian besar masyarakat merasa penasaran dengan kehadirannya di seputaran Pusat Pertokoan pada pagi hari 4 Pebruari 2009.

Akhirnya, Barongsai pun segera ditampilkan setelah menunggu begitu lama. Mengingat malam makin meninggi, suara jangkrik ikut menggetarkan jiwa, suara gemuruh di jalanan mulai menghilang, mata pun mulai redup dan badan mulai mencari bantal untuk tidur sehingga para penari Barongsai yang tadinya segar bugar, terlihat semakin loyo. Rangkaian acara yang amat panjang telah membuat penonton dan penari Barongsai merasa jenuh.

Hal penting yang dapat dijadikan acuan ke depan dalam kejadian tersebut adalah bahwa kehadiran Bupati Bantaeng patut mendapat acungan jempol. Berdasarkan pantauan Ambae.exe, DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr (Bupati Bantaeng) amat antusias mengikuti tiap rangkaian hingga akhir acara. Fenomena yang amat berbeda dengan peristiwa di masa sebelumnya. Sehingga secara otomatis keikutsertaan para Muspida dan pejabat teras lainnya harus ekstra begadang menunggu selesainya acara baru beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan GOR.

Sebagai wujud Malam Kebangkitan Seni dan Budaya Butta Toa, Bapak Bupati Bantaeng beserta Ibu Ketua Tim Penggerak PKK, Bapak Wakil Bupati Bantaeng beserta Ibu dan pihak Panitia (Komplen) menanda tangani Deklarasi Kebangkitan Seni dan Budaya Butta Toa yang sebelumnya telah dibacakan oleh Pihak Panitia.

Semoga Seni dan Budaya Butta Toa benar-benar bisa bangkit dari keterpurukannya selama ini. Tidak hanya semalam, melainkan berkelanjutan dan tidak terhingga. Seni dan Budaya adalah hal yang tidak boleh dipisahkan keduanya. Memajukannya dapat diartikan bahwa kita mampu menghargai, menerima dan mengapresiasikan hal terindah dalam diri dan jiwa ini. Menghargai dapat pula diartikan bahwa kita telah mampu memberikan cinta. Dan CINTA itu sendiri adalah hal penting untuk dapat memiliki. Setelah dimiliki, maka dengan sendirinya akan melahirkan rasa untuk menjaga.

Wednesday, February 04, 2009

Talk Show Dialeg Caleg Pemilu 2009 (part. 2)


BGlogal Management bersama KADIN kembali menggelar Talk Show Dialog Caleg Pemilu 2009. Kali ini mereka merangkul salah satu organisasi terkemuka yakni KNPI Bantaeng. Tak ketinggalan pula KPU Kab. Bantaeng yang sekaligus sebagai instansi penyelenggara Pemilu, ikut berpartisipasi dalam kegiatan Talk Show tersebut. Sekiranya kegiatan ini telah mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak.



Acara yang digelar Rabu, 4 Pebruari 2009 dan mengambil tempat di Baling-baling Restoran dan Kafe (Jl. Raya Lanto No. 1 Bantaeng) ini mengupas tema yang cukup menarik yakni :
TEROBOSAN SISTEM PENDIDIKAN ALTERNATIF UNTUK LEBIH MEMAJUKAN KABUPATEN BANTAENG

Menyikapi tema yang disodorkan oleh pihak Panitia Penyelenggara, dari sekian banyak yang diundang, peserta kali ini adalah sebagai berikut :
1. M. Irwan Mattewakkang, MBA (Caleg DPR Pusat dari Partai PAN)
2. Ir. Kamrussamad (Caleg DPD)

Seperti pola yang diterapkan pada kegiatan sebelumnya, para Panelis diberikan kesempatan menguraikan dan memaparkan pendapat mereka maupun pemahamannya sesuai dengan tema yang disodorkan. Untuk selanjutnya para Audience mengutarakan beberapa pertanyaan berkaitan dengan hasil pemaparan panelis. Sementara sang moderator membagi beberapa session agar waktu yang disiapkan dapat digunakan lebih efektif dan efisien.

Tidak banyak hal spesifik yang diutarakan para Panelis. Pada umumnya mereka hanya memberikan pandangan umum berkaitan dengan program ke depan bilamana mereka terpilih sebagai Anggota Parlemen.

Namun, dapat disimpulkan bahwa kehadiran mereka dalam forum tersebut telah mencerminkan kebersamaan, kesepahaman, persatuan dan kekeluargaan. Pihak-pihak yang bertarung saat ini dalam rangka meraih suara terbanyak menjadi fenomena yang amat rawan terhadap terjadinya konflik Politik. Sehingga dengan menghadirkannya dalam satu meja, duduk bersama membahasa sebuah masalah akan membuka wawasan berpolitik yang lebih sehat. Di samping itu,masyarakat akan berpikir bahwa proses demokratisasi yang berlangsung mesti disikapi dengan akal sehat dan tidak perlu terjadi perselisihan di dalamnya hanya karena kepentingan sesaat.

Barongsai makan Angpao


Kesenian Barongsai mulai populer di zaman Dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda.



Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan mirip singa ketimbang Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua atau empat. Kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang ‘Kilin’.

Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan Gong dan Tambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki.

Satu gerakan utama dari tarian Barongsai adalah gerakan singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah ‘Lay See’. Di atas amplop tersebut biasanya ditempeli dengan sayuran selada air yang melambangkan hadiah bagi sang Singa. Proses memakan ‘Lay See’ ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian Singa.

Tepatnya hari Rabu 4 Pebruari 2009 mempertontonkan kepiawaiannya di sepanjang Jl. Mangga dan Jl. Manggis Bantaeng. Para penari Barongsai dengan gerakan Singa, berhasil memukau para penonton dari kalangan masyarakat luas. Pementasan berupa pawai di jalanan sepanjang ruas Pusat Pertokoan Bantaeng dimulai di bagian selatan Jl. Mangga Bantaeng yakni di Toko Victor Motor. Selanjutnya para penari Barongsai beserta kru Gong dan Tambur memasuki Toko demi Toko dan mencari Amplop Merah yang lazim disebut Angpao. Jumlah nominal isi Angpao biasanya tergantung kepada tingkat ekonomi masing-masing keluarga. Keluarga sederhana sering kali memberikan goceng-ceban (Rp 5.000-Rp 10.000), sementara keluarga mapan yang berkelas memberikan noban-goban (Rp 20.000-Rp 50.000).

Kegiatan ini banyak menyita perhatian masyarakat Butta Toa mengingat untuk pertama kalinya Barongsai muncul di Bantaeng. Kerja sama yang dilakukan antara Etnis Tionghoa dan Para Pelaku Seni serta Pemerintah Kabupaten Bantaeng dengan mendatangkan Barongsai mendapat tanggapan hangat dari berbagai pihak. Ini terlihat dengan macetnya ruas Jl. Mangga, sehingga arus kendaraan yang akan melintasi Pusat Pertokoan terhenti total mengingat badan jalanan digunakan untuk pawai Barongsai. Tidak kurang dari para penonton berpendapat bahwa kegiatan ini memberikan nuansa baru sebagai pencerminan ikatan yang kuat antara Etnis Tionghoa dan Kaum Pribumi. Masyarakat Penghuni Pertokoan yang telah lama mendiami Bantaeng telah amat menyatu dengan masyarakat Bantaeng pada umumnya. Di satu sisi Tionghoa berperan besar dalam mengembangkan dan memacu Roda Perekonomian di kota ini, sementara masyarakat Bantaeng merasa amat terbantu dengan kehadirannya dalam menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari.

Sebagian di antaranya berpendapat, bahwa kehadiran Barongsai juga menjadi ajang hiburan bagi masyarakat Bantaeng yang haus akan hiburan. Bahkan ada pula yang menjadikannya sebagai ajang pengalihan perhatian, di mana akhir-akhir ini sejak 2 tahun silam Bantaeng kerap menghadirkan pawai Kampanye dan Publikasi para Pelaku Politik yang berniat menjadi Pemimpin dan membutuhkan simpati yang besar dari masyarakat.

SUKSES BUAT KAMU, sebuah ungkapan yang tak lain adalah arti dari Gong Xi Fa Cai. Merupakan salah satu istilah dari sekian banyak istilah lainnya dalam memperingati Hari Raya Imlek bagi Etnis Tionghoa dan para penganut agama Kong Hu Chu. Selain Gong Xi Fa Cai dikenal pula Gong Hei Fat Choi, Gung Hay Fat Choy, Khung Xie Fat Jay dan Khiong Hie Fat Choy!.

Kegiatan serupa akan dilanjutkan lebih meriah di Gedung Olah Raga (GOR) Mallilingi Bantaeng, demikian diungkapkan pihak panitia setelah dikonfirmasi Tim Ambae.exe bersamaan dengan pawai Barongsai di Jl. Mangga Bantaeng. Dion (salah seorang dari pihak panitia) juga mengutarakan harapannya ke depan untuk memasyarakatkan budaya Tarian Barongsai di Bantaeng. Dan menurutnya, Barongsai harus menjadi cambuk bagi kalangan muda Bantaeng untuk memacu daya kreatifitasnya dalam mengembangkan seni dan budaya yang dimiliki daerah ini dan tidak tertinggal dari budaya lainnya. Salah satu bentuk seni dan budaya yang dimaksudkan adalah Sinrilik, Pakacaping, Rabbana, Ganrang Bulo dan masih banyak lagi. Semoga harapan tersebut segera terwujud dengan adanya keinginan yang kuat dari kalangan muda pelaku seni dan budaya serta dukungan dari pihak-pihak berkepentingan terutama Pemerintah Kabupaten Bantaeng.

Wednesday, January 28, 2009

Talk Show Dialeg Caleg Pemilu 2009 (part. 1)


Dalam rangka membuka wawasan masyarakat menyikapi dunia politik yang kian memanas, BGlobal Management bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Kabupaten Bantaeng yang dilangsungkan pada tanggal 28 Januari 2008. Mengambil tempat di Baling-baling Restaurant and Café Jl. Raya Lanto No. 1 Bantaeng, pihak penyelenggara mencoba

meramu sedemikian rupa sebuah acara yang bernuansa politik. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah bagaimana menciptakan Pemilih Cerdas untuk memilih Caleg yang lebih cerdas dalam membawa Bantaeng pada khususnya ke arah yang lebih maju dan berkembang.

Setelah melihat judul yang dipampang melalui postingan ini, muncul sebuah pertanyaan “Mengapa Ambae.exe memberi label part. 1 (bagian pertama), sehingga terkesan sebagai event yang bakal berlanjut pada waktu mendatang”. Ambae.exe telah mengadakan dialog langsung dengan pihak penyelenggara dalam hal ini oleh Ir. Arfan Doktrin. Menurut beliau, bahwa penyelenggara mencoba memberi ruang yang cukup luas kepada para Caleg baik dari Kabupaten/Kota (DPRD Tk. II), Propinsi (DPRD Tk. I) dan Pusat (DPR) maupun Dewan Perwakilan Daerah untuk menyampaikan keinginannya untuk menjadi Caleg kepada masyarakat luas. Kegiatan ini bakal digelar secara kontinue tiap minggunya dengan menampilkan beberapa Caleg dari Partai-partai yang berbeda untuk tiap session/part. Pada kesempatan yang menjadi awal dari kegiatan ini, Panitia telah berhasil dengan hasil yang amat memuaskan karena berani menampilkan Kandidat yang boleh dikatakan cukup bersaing selama ini. Adapun Caleg yang menjadi panelis kali ini adalah :
1. A. Nurjaya, SH dari Partai Gerindra
2. A. Alim Bachri. L Tana dari Partai Demokrat
3. M. Anas Hasan, SH dari Partai Barnas.

Sementara Audience antara lain dihadiri oleh :
1. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantaeng
2. Panwaslu Kabupaten Bantaeng
3. Panwaslu Kecamatan Bantaeng
4. Para Pejabat Struktural Kabupaten Bantaeng
5. Tokoh Masyarakat
6. Pengusaha dan Pelaku Bisnis
7. Caleg dari berbagai Partai baik Tingkat Kab. Bantaeng maupun Prop. Sul Sel
8. Pemuda Calon Penerus Estafet Bangsa
9. Pakar Politik
10.Wartawan Media Cetak dan Elektronik (antara lain dari Makassar TV)

Apa yang membuat seru dari kegiatan ini, bahwa kehadiran pihak-pihak yang selama ini cukup berseberangan terutama karena mereka adalah nota bene masing-masing berjuang dalam meraih pendukung dan berharap mendapatkan Suara dari dukungan masyarakat. Ternyata pada kesempatan yang amat mulia tersebut, ketiganya duduk bersama merembukkan pemecahan suatu masalaha dan membuat para Audience memahami arti pentingnya sebuah persahabatan serta kekeluargaan sesama orang Bantaeng, sesama orang Makassar dan sesama Warga Negara Indonesia.

Perbedaan pendapat sampai pada terjadinya perseteruan di lapangan karena kegigihan dalam meraih Suara menjadi sebuah kewajaran sepanjang masih dalam koridor yang tidak merugikan pihak lain. Namun perbedaan yang terjadi tidak boleh mengakar dan mempengaruhi aspek lainnya dalam kehidupan Dunia Berpolitik yang Sehat.

Mari Ciptakan Pemilu Damai. Slogan yang dilontarkan oleh kalangan Pengawas khususnya Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu), bahwa semakin banyak perbedaan semakin luas ruang untuk mencari persamaan.

Mari mencoba melihat ke dalam, apa konsep yang coba ditawarkan oleh pihak penyelenggara dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut. Keikutsertaan KADIN sebagai salah satu dari Dwi EO (Event Organizer) kegiatan ini, menjadi hal pokok bahwa Dunia Usaha erat kaitannya dengan Dunia Politik. Keinginan para pihak adalah semoga para Calon Legislatif yang akan duduk sebagai Wakil Rakyat nantinya dapat memperjuangkan nasib Dunia Usaha beserta dengan Pelaku Usaha (Pengusaha) yang bergelut di dalamnya. Namun, tidak juga harus diartikan terlalu sempit bahwa Dunia Usaha bukan sekedar berbicara tentang pengusaha. melainkan ada sisi lain yang harus diperhatikan bahwa ke depan dibutuhkan ide-ide cemerlang dari para Wakil Rakyat untuk meberi semangat, membimbing dan mengawal para calon Generasi Muda untuk dapat menciptakan Lapangan Usaha yang Mandiri demi perluasan Lapangan Kerja, Perluasan Usaha yang merat dan Peningkatan Perekonomian di seluruh kalangan masyarakat.

Menciptakan Dunia Usaha yang sehat, seimbang, adil dan merata merupakan tantangan terbesar dalam membangun Bantaeng ini ke arah yang lebih maju dan berkembang seperti yang diinginkan masyarakat pada umumnya.

Hal yang paling penting dengan diadakannya kegiatan ini, yang amat erat kaitannya dengan Politik adalah menciptakan Pemilih Sehat yang mampu melihat dan mencermati tiap Caleg sejauh mana Visi dan Misi mereka. Bukan hanya sebagai gombal dan janji belaka, melainkan menjadi tekad yang bulat bahwa masyarakat Bantaeng butuh perubahan. Bagaimana mewujudkan perubahan tersebut tentunya dengan menampilkan sesuatu yang berarti berbekal dari kelebihan dan keahlian yang dimiliki tiap Caleg untuk berkreasi di saat meposisikan diri sebagai Wakil Rakyat.

Dengan keterbukaan wawasan masyarakat yang dicapai dari kegiatan tersebut, diharapkan nantinya masyarakat tidak salah lagi dalam memilih Calon untuk menjadi wakilnya. Acara tersebut diharapkan pula seperti dengan keinginan Pihak Penyelenggara agar dapat berlanjut sampai pada masa sebelum Pemungutan Suara dilangsungkan pada tanggal 9 April 2009. Dengan demikian masyarakat akan semakin yakin bahwa Politik itu bukanlah hal yang mesti diVONIS menjadi kotor selamanya, sepanjang Oknum di dalamnya tidak berbuat kotor.

Sebagai media hiburan kegiatan tersebut, BGlobal Management menghadirkan salh atu Band Lokal yang juga merupakan asuhan darinya yakni BGallery Band. Para Audience beserta Panelis cukup terhibur dan sedikit melupakan masa tegang yang sering terjadi dalam meperebutkan Suara Terbanyak guna menduduki Kursi Pansanya Dewan Perwakilan Rakyat.

Tuesday, January 06, 2009

NOKIA dan Fakta Keberadaannya


Nokia punya beberapa fakta yang mengungkap keberadaannya hingga membuatnya populer. Nach, apa saja fakta yang ada tentang NOKIA

mari kita lihat satu persatu



1. Kartu GSM komersial pertama dibuat pada tahun 1991 di Helsinki (Finlandia) melalui jaringan suplai Nokia, oleh Perdana Menteri Finlandia, yaitu Harri Holkeri yang menggunakan ponsel Nokia

2. Nokia merupakan pembuat kamera terbesar di dunia, pada setiap penjualan kamera yang dipakai telepon selular melebihi cara biasa yang digunakan oleh pembuat kamera. Saat ini Nokia diakui sebagai perusahaan manufaktur kamera digital terbesar di dunia karena penjualan ponsel berkameranya selalu memenuhi target lebih daripada perusahaan manufaktur kamera lainnya.

3. Tidak seperti produk modern yang lain, ponsel Nokia tidak secara otomatis memulai call timer saat dihubungkan, tetapi saat percakapan dimulai.

4. Nama kota Nokia berasal dari dari sungai yang mengalir melalui kota. Sungai tersebut, Nokianvirta, dinamai seperti kata lama Finlandia yang berarti cerpelai, cemara pine marten. Spesies binatang pemangsa ini yang berbulu hitam yang kecil pernah ditemukan di daerah tersebut, tetapi sekarang punah.

5. Pelafalan kata “Nokia” dalam bahasa Finlandia, lebih ditekankan pada huruf konsonan pertama dan vokalnya diucapkan secara pendek. Namun bahasa Inggris versi Amerika mengucapkan kata “Nokia” dengan memberi penekanan pada huruf konsonan yang berada di tengah.

6. Nada dering “Special” yang ada di setiap ponsel Nokia untuk menerima pesan SMS, sebenarnya adalah kode Morse untul “SMS”. Selain itu, nada dering SMS “Ascending” sesungguhnya adalah kode Morse yang artinya “Connecting People”, yang kini dijadikan slogan Nokia. Nada dering SMS “Standard”, juga merupakan kode Morse untuk huruf “M” yang berarti Message atau pesan.

7. Nada dering “Nokia Tune” sebenarnya diambil dari permainan gitar “Gran Vals” seorang musisi Spanyol bernama Fransisco Tarrega. Pada awalnya nada dering “Nokia Tune” bernama “Grande Valse”, namun pada tahun 1998, ketika semua orang sudah mulai mengenal Nokia, maka orang-orang lebih senang menyebutnya “Nokia Tune”.

8. Kadangkala Nokia disebut juga dengan “Aikon” (kebalikan dari huruf Nokia) oleh para pengguna ponsel non-Nokia dan para pembuat software ponsel, karena kata “Aikon” digunakan dalam paket software SDK setiap ponsel termasuk Nokia SDK jenis Symbian seri 60.

9. Nokia juga memberi dukungan pada beberapa acara Alternate Reality Games (ARG) di Eropa sejak tahun 1999 hingga 2005 dengan menjadi sponsor resmi. Hal ini tidak lain bertujuan untuk mempromosikan produk ponsel-ponselnya sekaligus memperkenalkan format ARG ke seluruh Eropa.

10. Nokia masuk dalam daftar 20 besar perusahaan yang paling diminati di seluruh dunia berdasarkan majalah Fortune tahun 2006 (urutan pertama dalam bidang jaringan komunikasi dan urutan keempat sebagai perusahan non-Amerika).

11. Dalam persaingan pasar ponsel, Nokia merupakan kompetitor terbesar dari Motorola, Sony Ericsson, Samsung, LG, Philips, Kyocera, SAGEM, dsb.

12. Huruf / Tulisan (Font) yang digunakan Nokia adalah AgfaMonotype Nokia Sans yang didisain oleh Eric Spiekermann. Sebelumnya, Nokia menggunakan font jenis Agfa Rotis Sans baik dalam iklan produknya maupun dalam buku panduannya.

13. Terakhir nih, jika anda perhatikan, seluruh model ponsel Nokia yang beredar di kawasan Asia tidak memiliki digit angka 4, karena oleh sebagian besar masyarakat Asia, khususnya tradisi chinese, angka tersebut diyakini membawa kesialan atau hal buruk lainnya.

Wednesday, December 17, 2008

Hari Jadi Bantaeng ke-754


Bantaeng sebagai kota terkecil di wilayah selatan Sulawesi Selatan pada tanggal 17 Desember 2008 menggelar perayaan besar yang merupakan puncak Peringatan Hari jadi Bantaeng ke-754. Pelaksanaannya diadakan di Balla Lompoa Jl. Dr. Ratulangi-Letta Bantaeng. Sebelumnya telah berlangsung beberapa acara yang turut menyemarakkan peringatan Hari jadi Butta Toa ini. Antara lain berupa Sunatan Massal, Lomba Gerak Jalan Santai dan lain sebagainya.



Yang seru dalam peringatan ini adalah adanya Pawai masyarakat dari masing-masing Perwakilan Kecamatan, Desa/Kelurahan, Instansi dan Organisasi Kemasyarakatan dengan berjalan kaki mengelili jalan-jalan utama Kota Bantaeng.

Sementara dalam perayaan tersebut turut ditampilkan beberapa pagelaran dan penampilan kelompok Penari, Pamusi', Marching Band, Paganrang dan Padendang.

Harapan ke depan tentunya dengan usia Bantaeng sebagai Kota Tua dapat menjadi kota panutan, kota yang lebih maju serta makin berkembang dari sebelumnya.

Saturday, June 21, 2008

BIDOL senior_ta

Sekilas kita memandang beliau adalah seorang hamba Allah yang hidup dengan sedikit keterbatasan karena tidak dapat melihat. Namun, dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, ternyata beliau mampu menampilkan potensi yang ada dalam dirinya.

Apa yang menjadi kelebihannya
belum tentu dimiliki atau pun orang laen bisa melakukannya. Mahir memainkan alat musik, mahir melantunkan lagu melalui olah vocal yang nan merdu. wlau dalam kondisi yang serba terbatas, sekali lagi beliau memiliki potensi yang luar biasa.
Sosok yang dikenal sebagai guru bagi sebagian orang, hingga saat ini masih dan akan selalu mampu menampilkan kemampuannya yang membuat para audience tertegun dan berdecak kagum. Bahkan, oleh Bupati Bantaeng Drs. H. Azikin Solthan, M.Si dalam penuturannya berkata kalo DIALAH yang mengajari dan menuntun dirinya sehingga bisa dan pintar bernyanyi serta dapat memainkan alat musik gitar.

Bagi masyarakat Bantaeng, BIDOL merupakan tokoh musik yang dijadikan teladan dan sebagai seniornya musisi yang ada di Bantaeng pada khususnya. Dengan kehadiran BIDOL di tengah-tengah hiruk pikuknya perkembangan musik dan budaya yang semakin memudar karena pengaruh dari luar tentunya diharapkan mampu menjadi motivasi bagi kaum muda-muda yang akan meneruskan tongkat estafet dalam meLanjutkan Pembangunan di masa mendatang.

Buat Ambae.exe, apa yang dimiliki oleh BIDOL menciptakan rasa iri yang besar dalam hati tiap insan yang meihatnya. Betapa tidak, sadarlah ko camua orang/manusia/tAu bahwasanya dia saja BISA apalagi QITA yang Alhamdulillah hingga saat ini diberikan kelebihan tersendiri namun qita selalu bermalas-malasan dalam mengembangkan kreatifitas diri.

Bicara musik di Bantaeng, tidak terlepas dari peranan kaum muda-mudi (di situ ada pelajar, pasikola, paremanG, pakelong juga padongeng), perkembangan musik itu sendiri telah berkembang pesat. Hanya saja MUNGKIN belum terkontrol dengan baik. Kehadiran senior-senior musik di Bantaeng jangan dipandang sebelah mata, pandanglah dengan dua belah mata. Di mata yang satu dia sebagai teladan, di mata yang satunya lagi jadikanlah mereka sebagai guru sekaligus dapat membimbing musisi muda untuk berkreasi lebih baik lagi ke depan.

Potensi yang dimiliki kawula mudi belum tentu kalah oleh kawula tui. Coba qita liat mereka yang lagi naik daun pake tali, antara laen "Klub/Grup Musik Siswa-siswi SMA Neg. 2 Bantaeng, yang sering tampil sebagai juara lomba, begitu pula para pemain Tanjidor yang nota bene sebagian besar adalah Masyarakat bawah dan bekerja sebagai Tukang Becak, ternyata mereka adalah orang pintar. Nakana tau toayya, TEAI SAMBARANG dengan keikutsertaannya dalam Kelompok Marching Band, berkeliling Indonesia memainkan Tanjidor, Terompet, Gendang dan sebagainya membuahkan kebanggaan yang patut diacungkan JEMPOL 2 tangan. Berhasil mengharumkan nama Bantaeng di mata wilayah maupun nasional. Mereka itulah yang patut dicontoh, bukan malah musik yang tak beraturan atau bahkan tanpa musik dalam kehidupannya namun sekedar hidup untuk makan bawang.