Computer Application, Maintenance and Supplies

Thursday, February 05, 2009

Kebangkitan Seni&Budaya Butta Toa


Bertempat di Gedung Olah Raga (GOR) Mallilingi Bantaeng, Jl. Merpati Bantaeng oleh Komunitas Pagaropong Tulen (Komplen) Bantaeng melaksanakan sebuah acara berupa Malam Pekan Seni dan Budaya Butta Toa. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 Pebruari 2009 ini mengambil tema Explorasi, Apresiasi dan Prestasi.



Bupati Bantaeng yang hadir pada acara tersebut dalam sambutannya dengan penuh harap agar Seni dan Budaya yang dimiliki Bantaeng dapat lebih dimajukan dengan kehadiran serta kerja sama pihak-pihak yang berkompeten di dalamnya. Yang dimaksudkan sebagai pihak yang berkompeten adalah para pelaku seni (Seniman) dan budaya (Budayawan) dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bantaeng yang dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng.

Pihak panitia telah menyusun sedemikian rupa susunan acara yang akan ditampilkannya. Beberapa diantaranya adalah :
1. Tari-tarian
2. Puisi
3. Musik Tradisional Tanjidor
4. Ganrang Bulo
5. Teatrikal
6. Drama
7. Lawak
8. Barongsai

Sementara, para pendukung acara tersebut antara lain :
1. Sanggar Seni Butta Toa Bantaeng
2. Sanggar Seni Nurani Bantaeng
3. Sanggar Seni dari Gowa
4. Bodhi Dharma Shaolin dari Makassar
5. Andhika (Budayawan) dari Makassar
6. Siswa/Siswi SMP Neg. 2 Bissappu
7. Siswa/Siswi SMP Neg. 3 Bissappu
8. Siswa/Siswi SMP Neg. 2 Bantaeng
9. Siswa/Siswi SMA Neg. 1 Bantaeng

Dari sekian rangkaian acara malam itu, yang paling menarik perhatian penonton, termasuk Bupati Bantaeng dan unsur Muspida adalah penampilan para penari Singa yang mempertontonkan kepiawaiannya dalam menyajikan Barongsai. Penonton yang sudah tidak sabar ingin menyaksikan Barongsai, penuh sorak sorai memohon kepada panitia agar mengabaikan susunan acara dan segera menampilkan Barongsai. Betapa tidak, sebagian besar masyarakat merasa penasaran dengan kehadirannya di seputaran Pusat Pertokoan pada pagi hari 4 Pebruari 2009.

Akhirnya, Barongsai pun segera ditampilkan setelah menunggu begitu lama. Mengingat malam makin meninggi, suara jangkrik ikut menggetarkan jiwa, suara gemuruh di jalanan mulai menghilang, mata pun mulai redup dan badan mulai mencari bantal untuk tidur sehingga para penari Barongsai yang tadinya segar bugar, terlihat semakin loyo. Rangkaian acara yang amat panjang telah membuat penonton dan penari Barongsai merasa jenuh.

Hal penting yang dapat dijadikan acuan ke depan dalam kejadian tersebut adalah bahwa kehadiran Bupati Bantaeng patut mendapat acungan jempol. Berdasarkan pantauan Ambae.exe, DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr (Bupati Bantaeng) amat antusias mengikuti tiap rangkaian hingga akhir acara. Fenomena yang amat berbeda dengan peristiwa di masa sebelumnya. Sehingga secara otomatis keikutsertaan para Muspida dan pejabat teras lainnya harus ekstra begadang menunggu selesainya acara baru beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan GOR.

Sebagai wujud Malam Kebangkitan Seni dan Budaya Butta Toa, Bapak Bupati Bantaeng beserta Ibu Ketua Tim Penggerak PKK, Bapak Wakil Bupati Bantaeng beserta Ibu dan pihak Panitia (Komplen) menanda tangani Deklarasi Kebangkitan Seni dan Budaya Butta Toa yang sebelumnya telah dibacakan oleh Pihak Panitia.

Semoga Seni dan Budaya Butta Toa benar-benar bisa bangkit dari keterpurukannya selama ini. Tidak hanya semalam, melainkan berkelanjutan dan tidak terhingga. Seni dan Budaya adalah hal yang tidak boleh dipisahkan keduanya. Memajukannya dapat diartikan bahwa kita mampu menghargai, menerima dan mengapresiasikan hal terindah dalam diri dan jiwa ini. Menghargai dapat pula diartikan bahwa kita telah mampu memberikan cinta. Dan CINTA itu sendiri adalah hal penting untuk dapat memiliki. Setelah dimiliki, maka dengan sendirinya akan melahirkan rasa untuk menjaga.

0 komentar :

Post a Comment

Your comments are inputs for our