Sekilas kita memandang beliau adalah seorang hamba Allah yang hidup dengan sedikit keterbatasan karena tidak dapat melihat. Namun, dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, ternyata beliau mampu menampilkan potensi yang ada dalam dirinya.
Apa yang menjadi kelebihannya
belum tentu dimiliki atau pun orang laen bisa melakukannya. Mahir memainkan alat musik, mahir melantunkan lagu melalui olah vocal yang nan merdu. wlau dalam kondisi yang serba terbatas, sekali lagi beliau memiliki potensi yang luar biasa.Apa yang menjadi kelebihannya
Sosok yang dikenal sebagai guru bagi sebagian orang, hingga saat ini masih dan akan selalu mampu menampilkan kemampuannya yang membuat para audience tertegun dan berdecak kagum. Bahkan, oleh Bupati Bantaeng Drs. H. Azikin Solthan, M.Si dalam penuturannya berkata kalo DIALAH yang mengajari dan menuntun dirinya sehingga bisa dan pintar bernyanyi serta dapat memainkan alat musik gitar.
Bagi masyarakat Bantaeng, BIDOL merupakan tokoh musik yang dijadikan teladan dan sebagai seniornya musisi yang ada di Bantaeng pada khususnya. Dengan kehadiran BIDOL di tengah-tengah hiruk pikuknya perkembangan musik dan budaya yang semakin memudar karena pengaruh dari luar tentunya diharapkan mampu menjadi motivasi bagi kaum muda-muda yang akan meneruskan tongkat estafet dalam meLanjutkan Pembangunan di masa mendatang.
Buat Ambae.exe, apa yang dimiliki oleh BIDOL menciptakan rasa iri yang besar dalam hati tiap insan yang meihatnya. Betapa tidak, sadarlah ko camua orang/manusia/tAu bahwasanya dia saja BISA apalagi QITA yang Alhamdulillah hingga saat ini diberikan kelebihan tersendiri namun qita selalu bermalas-malasan dalam mengembangkan kreatifitas diri.
Bicara musik di Bantaeng, tidak terlepas dari peranan kaum muda-mudi (di situ ada pelajar, pasikola, paremanG, pakelong juga padongeng), perkembangan musik itu sendiri telah berkembang pesat. Hanya saja MUNGKIN belum terkontrol dengan baik. Kehadiran senior-senior musik di Bantaeng jangan dipandang sebelah mata, pandanglah dengan dua belah mata. Di mata yang satu dia sebagai teladan, di mata yang satunya lagi jadikanlah mereka sebagai guru sekaligus dapat membimbing musisi muda untuk berkreasi lebih baik lagi ke depan.
Potensi yang dimiliki kawula mudi belum tentu kalah oleh kawula tui. Coba qita liat mereka yang lagi naik daun pake tali, antara laen "Klub/Grup Musik Siswa-siswi SMA Neg. 2 Bantaeng, yang sering tampil sebagai juara lomba, begitu pula para pemain Tanjidor yang nota bene sebagian besar adalah Masyarakat bawah dan bekerja sebagai Tukang Becak, ternyata mereka adalah orang pintar. Nakana tau toayya, TEAI SAMBARANG dengan keikutsertaannya dalam Kelompok Marching Band, berkeliling Indonesia memainkan Tanjidor, Terompet, Gendang dan sebagainya membuahkan kebanggaan yang patut diacungkan JEMPOL 2 tangan. Berhasil mengharumkan nama Bantaeng di mata wilayah maupun nasional. Mereka itulah yang patut dicontoh, bukan malah musik yang tak beraturan atau bahkan tanpa musik dalam kehidupannya namun sekedar hidup untuk makan bawang.
0 komentar :
Post a Comment
Your comments are inputs for our