Computer Application, Maintenance and Supplies

Wednesday, February 04, 2009

Simak Suara Alam


Telah berlangsung lumayan lama, hujan terus mengguyur Kota Butta Toa. Jalanan mulai tergenang, selokan dan fasilitas pembuangan lainnya pun ikut memprihatinkan. Sampah berserakan di mana-mana. Betapa tidak, air hujan seolah tiada henti membasahi Tanah Adat 12 ini, mengalir dan mengisi saluran sehingga sampah yang tadinya menumpuk ikut terbawa arus dan meluap ke sisi saluran. Kondisi membawa dampak besar terhadap kesehatan lingkungan di Bantaeng.



Beberapa dampak yang ditimbulkan antara lain adalah :
1. Kondisi lingkungan dari sisi kebersihan dan keindahan kota terlihat tidak terurus, bahkan mirip kota yang tidak berpenghuni dengan adanya sampah berserakan tersebut.
2. Air yang kotor serta sampah yang menumpuk pada titik tertentu dapat menjadi sarang nyamuk dan bakteri lainnya untuk semakin berkembang biak.
3. Kondisi yang kian kritis tersebut telah menciptakan wabah penyakit khususnya Demam Berdarah (Dengue) dan Typus.
4. Kesehatan masyarakat ikut terganggu dengannya, bahkan terjadi peningkatan angka kematian olehnya.

Menyikapi cuaca yang kian ekstrim serta kondisi yang kain parah dalam beberapa waktu terakhir, Pemerintah Kabupaten Bantaeng menggelar Rapat Tanggap Bencana di Rumah Jabatan Bupati Bantaeng pada hari Rabu 4 Pebruari 2009.

Rapat yang dipimpin langsung Bupati Bantaeng H. M. Nurdin Abdullah tersebut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng (H. Syamsuddin, SH), Asisten I (H. Ibrahim Solthan), Asisten II (Abd. Latief Naikang), Asisten III (H. Thamrin Husain) dan para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta lembaga terkait lainnya.

Menurut Bupati H. M. Nurdin Abdullah, musim hujan yang melanda beberapa daerah dan sudah membawa bencana banjir di sebagian daerah di Sulawesi Selatan harus disikapi melalui persiapan agar kita bisa mengambil langkah cepat dan tepat jika sewaktu-waktu bencana melanda.

Kita masih aman dibanding beberapa daerah tetangga, sebab musim hujan di daerah ini diperkirakan Mei 2009. Namun, sejak dini kita sudah harus mempersiapkan diri. Kita perlu Sedia Payung Sebelum Hujan, tandas Bupati Bantaeng yang berharap instansi terkait segera memberi perhatian terhadap sungai dan muaranya agar bila terjadi curah hujan cukup tinggi sudah bisa diketahui alurnya dengan baik.

Ia kemudian menunjuk Kampung Kayangan Kelurahan Bonto Rita di Kecamatan Bissappu yang setiap tahun dilanda banjir. Bupati Bantaeng meminta masing-masing SKPD mengambil peran sesuai bidangnya masing-masing.

Dengan begitu, ketika terjadi masalah, kita sudah siap seperti Dapur Umum, Tenda, Kompor, Alat Berat, Pemadam Kebakaran dan lain sebagainya. Tidak kalah pentingnya adalah kehadiran Tim Kesehatan bersama Ambulance-nya.

Sebagai langkah konkrit dan antisipasi, Bupati Bantaeng meminta segera dibentuk Posko Tanggap Darurat yang akan dipusatkan di Kantor Dinas Perhubungan dan Infokom. Kantor Dinas Perhubungan dan Infokom akan dialihkan ke terminal baru yang terletak di Sasayya, Kecamatan Bissappu.

Direktur RSUD Prof. H. M. Dr. Anwar Makkatutu (Dr. Agus Rusfandi) telah mempersiapkan Nomor Telepon yang mudah dihubungi bilamana terjadi bencana, masing-masing di Nomor 118 dan 0413-21408.

0 komentar :

Post a Comment

Your comments are inputs for our