Jika tak ada aral melintang, Pemerintah Kabupaten Bantaeng akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH). Pembangkit berkapasitas 25 kW yang akan menghabiskan Anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp 1,4 Miliar dan APBD sebesar Rp 1 Miliar tersebut berlokasi di Desa Kampala Kecamatan Eremerasa Kabupaten Bantaeng.
Pembangkit yang akan memanfaatkan air Sungai Jambi tersebut mampu menyinari 162 rumah, kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Perintamben) Kabupaten Bantaeng (Ir. Abd. Rasyid). Sebagai tanda akan dimulainya pembangunan pembangkit itu, Ketua Tim Sosialisasi dan Evaluasi Kegiatan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Daerah Tertinggal (P2IPDT) (Sofyan Johan) bersama Kasubdit. Identifikasi dan Analisis, Deputy Bidang Peningkatan Infrastruktur Kementerian Daerah Tertinggal (Rafdinal) dan Bupati Bantaeng (H. M. Nurdin Abdullah) meninjau kesiapan lahan, tepatnya hari Rabu 7 Oktober 2009.
Rafdinal mengatakan, tender pembangunan PLTMH Jambi sudah dilakukan di Jakarta. Ia berharap Oktober 2009 pekerjaan konstruksinya sudah bisa dimulai. Karena itu, masyarakat di sekitar diharapkan dapat membantu kelancaran pekerjaan sekaligus menjaga keamanannya agar pembangunan pembangkit listrik ini bisa dirampungkan hingga Desember 2009. Setelah pembangunannya rampung, saya berharap masyarakat dapat menjaga kelangsungannya agar fasilitas kelistrikan ini bisa dimanfaatkan berkelanjutan, terangnya.
Beliau juga menyambut baik keinginan Bupati Bantaeng untuk memberikan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengelola pembangkit yang diharapkan membantu masyarakat desa memperoleh penerangan listrik. Menyinggung soal keterbatasan waktu, ia meminta Dinas dan Lembaga terkait memperhatikan jadwal kegiatan pekerjaan proyek sebab sebagian besar peralatan tinggal dipasang. Perhatikan jadwal kegiatan proyek dengan baik agar pekerjaan bisa dilakukan tepat waktu, pintanya.
Bupati Bantaeng yang juga didampingi Kepala Bappeda (H. M. Yasin, MT), Kepala Kantor Kesbang dan Linmas (M. Yusuf) serta Komandan Satuan Polisi Pamong Praja (Abdi Sam) menyambut baik perhatian Kementerian Daerah Tertinggal (PDT) terhadap pembangunan pembangkit listrik di daerah ini. Masalah listrik merupakan masalah nasional, namun kehadiran PLTMH diharapkan secara bertahap seluruh desa bisa melakukan mandiri energi dengan memanfaatkan sumber daya air yang ada, urainya.
Menurut bupati, hingga kini baru sekitar 50 persen dari 170 ribu penduduk Kabupaten Bantaeng yang menikmati aliran listrik PLN. Karena itu, kehadiran PLTMH sangat diharapkan agar semua masyarakat bisa menikmati fasilitas tersebut. Kondisi kelistrikan Sulsel, khususnya di Kabupaten Bantaeng saat ini sangat memprihatinkan. Pemadaman aliran listrik sebagai akibat keterbatasan daya PLN kini mencapai 3 kali sehari dengan rata-rata pemadaman 2-4 jam/hari.
0 komentar :
Post a Comment
Your comments are inputs for our