Computer Application, Maintenance and Supplies

Wednesday, September 02, 2009

Mega Proyek of Bonthain


Mobil beroda delapan, sepuluh bahkan ada yg memiliki roda agak lain model dan bentuknya. Kendaraan ini memenuhi lingkungan pantai Seruni Bantaeng. Lalu lalang kendaraan proyek membuat ramai kota Bantaeng. Di benak masyarakat muncul sebuah pertanyaan besar. Apa gerangan yang terjadi di Bantaeng. Kenapa pantai mesti ditimbun…??? Wow…ternyata Bupati Bantaeng dengan sejuta ide, dalam harapannya sedang gencar-gencarnya membangun kota Butta Toa ini ke arah yang lebih maju. Insya Allah Bonthain bakal diperhitungkan sebagai salah satu kota maju dan berkembang di tahun-tahun mendatang.



Kabupaten Bantaeng menggenjot tiga proyek besar yang diharapkan mengatasi hak dasar masyarakat. Ketiga mega proyek itu adalah :
1. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Campaga bernilai Rp 12 miliar lebih
2. Pembangunan Cekdam Balang Sikuyu bernilai Rp 14 miliar
3. Pembangunan Rumah Sakit Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu bernilai ratusan miliar.

Bupati Bantaeng H. M. Nurdin Abdullah yang meninjau proyek tersebut pada hari Rabu pagi, tepatnya tanggal 2 September 2009 mengatakan, kehadiran proyek ini diharapkan dapat memenuhi hak dasar masyarakat. Ia kemudian menunjuk proyek Cekdam yang akan menampung air pada musim hujan dan mengalirkan pada musim kemarau. Proyek ini juga akan mencegah banjir tahunan yang melanda Kota Bantaeng. Fungsi lainnya, Cekdam akan menjadi fasilitas rekreasi baru. Karena itu, ia berharap pembangunan Cekdam ini sudah bisa rampung Desember 2009.

Hal serupa juga diharapkan terjadi pada pembangunan IPA Campaga yang terletak di Desa Barua Kecamatan Eremerasa. IPA yang akan menjadi milik PDAM tersebut akan mengalirkan air bersih ke Kecamatan Pa’jukukang hingga ke perbatasan Kabupaten Bulukumba. IPA tersebut akan memanfaatkan sumber air Campaga berkapasitas 40 liter/detik, namun PDAM hanya akan menangkap 20 liter/detik. Sumber air Campaga terletak sekitar 4 kilometer dari lokasi pembangunannya, tambah Abd. Azis (Direktur PDAM Kabupaten Bantaeng).

Ia mengakui, selama ini, PDAM Bantaeng baru mampu melayani 78 persen wilayah kota, sedang di desa disiapkan air bersih pedesaan. Kedua mega proyek tersebut merupakan antisipasi gejala terjadinya kekurangan air pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan. Kami sudah melakukan survey penyebab banjir dan cara mengatasi kekeringan. Karena itu dibangun Cekdam untuk penanggulangan banjir kota yang sekaligus berfungsi sebagai penyedia stok air pada musim kamarau dan juga berfungsi menjadi fasilitas rekreasi baru di daerah ini. Masih menurut Bupati Bantaeng yang juga didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Arsyad Borahima), Kasat. Pol. PP (Abdi Sam), Kabag. Humas (Joni Tambing), Kepala Bapedalda (Asaduddin), Camat Bantaeng (Nurhasni) dan sejumlah pejabat lainnya, Bantaeng memiliki 31 titik sumber air dengan 8 mata sungai yang mengarah ke kota.

Besarnya debit air, terutama pada musim hujan tersebut harus dapat dikendalikan agar tidak menjadi penyebab banjir di dalam kota. Untuk itu, pada Cekdam Balang Sikuyu dibuat saluran akses untuk membuang air ke Sungai Calendu sepanjang 600 meter. Khusus pembangunan RSU Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu, Nurdin Abdullah berharap ini akan menjadi rumah sakit rujukan untuk daerah selatan Sulsel. Pembangunan rumah sakit ini akan menghabiskan biaya ratusan miliar, termasuk biaya untuk revitalisasi pantai.

2 komentar :

enbizi vf indonesia said...

ok deh,salut sm perkembangan kotaku

Ambae.exe said...

@NBC RADIO BANTAENG...
atas do'a dan upaya QT semua
hgga BONTHAIN dpt bangkit dan lbh maju

Post a Comment

Your comments are inputs for our