Sejak Pantai Seruni di Revitalisasi awal Ramadhan 1430 H, masyarakat Kabupaten Bantaeng mendapat hiburan baru. Meski tidak luput dari debu yang beterbangan. Namun, kawasan tersebut tetap dipenuhi masyarakat yang menyaksikan lalu lalang kendaraan roda 10. Usai Shalat Subuh, pantai yang menjadi kebanggaan masyarakat kota tersebut mulai ramai. Bahkan pada pagi buta seperti itu, masyarakat leluasa memasuki kawasan proyek menyaksikan timbunan dan batu besar yang akan dijadikan penyangga ombak.
Sedang pada sore hari menjelang berbuka puasa, masyarakat tumpah disekitar pantai menyaksikan aksi alat berat Buldozer mendorong tanah timbunan yang baru diturunkan dari truk bermuatan 16 ton tersebut. Tentu saja debunya beterbangan, namun masyarakat yang menyaksikan seolah tak menghiraukan angin coklat yang beterbangan itu. Siapa yang pernah pikirkan, pantai Seruni akan seperti ini, terang seorang pengunjung. Beliau yang tidak ingin disebutkan namanya, sedang berada di kawasan proyek revitalisasi pantai tersebut pada hari Minggu, 13 September 2009 mengaku sangat kagum dengan perhatian Bupati Bantaeng terhadap pembangunan yang sedang digalakkan di daerah ini.
Sudah berapami bupati yang memimpin Bantaeng, baru kali ini ada bupati yang benar-benar membangun, tuturnya. Elele, kalau jadimi, ini pantai bukan main. Selain perluasan rumah sakit, ada juga hotel, katanya sembari mempehatikan timbunan yang ada di kawasan proyek pembangunan RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu itu. Itu timbunannya, baru lima hari. Eh sudah jauh sekalimi, tandas beliau yang menggunakan sarung sepulang Shalat Subuh bersama teman-temannya yang sudah lanjut usia.
Pengunjung yang menyaksikan proyek revitalisasi itu, tak hanya anak-anak, remaja dan dewasa, tapi juga banyak warga yang sudah lanjut usia seakan penasaran apa yang akan dibangun di lokasi itu. Tak hanya warga Kabupaten Bantaeng yang kagum terhadap pembangunan di kota tua ini, tapi juga Warga Negara Jepang yang sempat menyaksikan proyek tersebut juga memuji langkah Bupati Bantaeng. General Manager Ehime Toyota Coorporatin (Hidekazu Futagami) yang melakukan peninjauan ke lokasi rumah sakit Bantaeng, Jumat pekan lalu menilai perkembangan di daerah ini sangat cepat.
Kesaksian bos Toyota tersebut cukup beralasan sebab sejak Nurdin Abdullah menjadi orang nomor satu di kabupaten berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, Hidekazu Futagami sudah tiga kali ke Bantaeng. Pada kunjungan untuk kali ketiga ini, ia ditemani Chief Mechanic Netz Toyota Nangoku Corporation, Seiichi Yamamoto dan Fuji Takashi. Para petinggi Toyota tersebut kerap kali ke Butta Toa karena mereka menjadikan Bantaeng sebagai daerah binaan. Keputusan menjadikan Bantaeng sebagai daerah binaan dari raksasa otomotif Jepang tersebut tertuang dalam kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng dengan Presiden Direktur Toyota, Yokoto Hideka pada 21 Januari 2009.
Sejak kerjasama terjalin, selain memberi bantuan berupa tempat tidur rumah sakit Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu, Ehime Toyota juga segera mengirim ambulance dan unit pemadam kebakaran untuk membantu masyarakat daerah ini. Bupati Bantaeng yang mengantar tamunya ketika itu menyatakan terima kasih atas perhatian perusahaan raksasa otomotif Jepang tersebut. Ia kemudian berharap pelaksanaan Shalat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1430 H dapat digelar di kawasan proyek Revitalisasi Pantai Seruni. Kita berharap masyarakat tumpah kesini mendo’akan agar pembangunan revitalisasi pantai untuk pembangunan rumah sakit bisa bejalan sesuai rencana, tutur Nurdin Abdullah berharap.
0 komentar :
Post a Comment
Your comments are inputs for our