Pengusaha Jepang dari kelompok Maruki Internasional meninjau jalan akses ke Pelabuhan Mattoanging Kabupaten Bantaeng. Peninjauan yang diantar langsung Bupati Bantaeng H. M. Nurdin Abdullah pada hari Selasa, 4 Agustus 2009 tersebut dimaksudkan untuk melihat kemungkian investasi yang dapat menunjang keberdaan pelabuhan di kawasan itu.
Para pengusaha dari Negeri Matahari Terbit yang terdiri atas Daisuke Kobayashi (Presdir Maruki Internasional), Akashi Yoshiharu (Presdir Maruki Internasional Makassar), Okamura Kenji, Okamura Masahiro dan Hagihara Katsui dari bagian Quality Kontrol tersebut menyaksikan kondisi pembangunan jalan sepanjang 4 kilometer tersebut.
Jalan akses yang menghubungkan jalan Kabupaten ke Pelabuhan Mattoanging itu memanjang selepas perbatasan Kabupaten Jeneponto menuju Kota Bantaeng. Pembangunan jalan ini akan menghemat waktu karena jarak tempuh yang lebih dekat.
Bupati Bantaeng H. M. Nurdin Abdullah menjelaskan, kehadiran jalan ini akan membantu perekonomian daerah sebab aksesnya bisa lebih cepat dan lebih baik. Bahkan, jika jalur pelayaran Bantaeng-Bali bisa terwujud, maka kawasan Pelabuhan Mattoanging akan menjadi kawasan yang menjanjikan, urainya.
Nurdin Abdullah juga mengemukakan, pembangunan yang digalakkan menyusuri pantai ini merupakan bagian dari program jangka panjang dan mega proyek The New Bantaeng.
Ia berharap, investor swasta baik dari dalam maupun asing dapat mewujudkan mega proyek ini untuk menjadikan Bantaeng sebagai kota jasa di bagian selatan Sulsel. Untuk menunjang hal itu, sejumlah kecamaan disekitarnya juga sudah dipersiapkan menjadi daerah penyangga.
Dengan demikian, selain wisata pantai yang bisa dilakukan, juga wisata agro yang dipusatkan di kawasan Desa Bonto Lojong, Kecamatan Ulu Ere. Desa tersebut akan dijadikan percontohan Desa Mandiri, urainya.
Saat ini, Desa Bonto Lojong sedang mengembangkan penanaman apel dan strawberry yang melengkapi komoditi kentang dan jenis sayuran lainnya yang sudah dikenal masyarakat.
Ke depan, ibu rumah tangga di desa itu juga akan mengembangkan penanaman tanaman hias. Tanaman tersebut kini diminati di Korea. Karena itu, ia berharap masyarakat serius mengembangkan tanaman hiasnya karena bukan hanya untuk pasar lokal melainkan juga untuk memenuhi pasar ekspor, khususnya ke Korea.
1 komentar :
sangat menarik dan penuh hal hal baru
lanjutkan gan memposting yang lainnya , ditunggu
Post a Comment
Your comments are inputs for our