Computer Application, Maintenance and Supplies

Friday, June 26, 2009

GAGAL ikut PON


Pekan Olahraga Nasional (PON) Tenis 2009 sesaat lagi akan digelar di Jakarta pada tanggal 27 Juni-5 Juli 2009. PON Tenis 2009 ini adalah ajang kali pertama diselenggarakan oleh PP. Pelti dan direncanakan akan dibuka oleh Menegpora (Adhyaksa Dault). Tim PON Tenis asal Prop. SulSel telah dilepas oleh Ketua Pengda. Pelti SulSel (H. M. Amin Syam) pada hari Kamis, 26 Juni 2009 di Lapangan Tenis Karebosi Makassar, tanpa kehadiran 3 orang petenis junior asal Bantaeng.



Petenis junior asal Bantaeng, Nur Oktafianti, Fauziah Azis dan Azima Faradina serta Nur Adim Ramdani Iswan, gagal diberangkatkan oleh berbagai kendala yang dihadapi. Kami sudah berupaya secara maksimal melakukan latihan khusus untuk menghadapi PON Tenis, khusus untuk dibagian putri (Kelompok Umur 14 dan 16 Tahun). Namun terkendala dengan teknis administrasi keuangan, kami tidak dapat menyanggupi hal tersebut, sehingga anak didik kami (Bantaeng Tennis Camp) belum berkesempatan untuk mengikuti turnamen tersebut, ujar Syahrul Bayan yang dihubungi di sela-sela Bantaeng Agromarine Expo 2009.

Padahal beberapa waktu lalu, Pengda Pelti SulSel melalui Julius Sutedja telah melayangkan penyampaian kepada kami (Pengcab. Pelti Bantaeng) untuk mengikutsertakan petenis junior asal Bantaeng sebagai wakil SulSel pada ajang ini.

Iswan Nurdin selaku Pelatih Bantaeng Tennis Camp, mengaku kecewa atas hal ini, dimana kami tidak dapat berbuat banyak atas permasalahan teknis administrasi keuangan yang terjadi, sehingga kami mengambil kesimpulan untuk saat ini tidak dapat mengirimkan petenis terbaik kami di ajang bergengsi di Jakarta. Termasuk Nur Adim Ramdani Iswan (Petenis Junior terbaik asal Bantaeng) juga tidak dapat mengikuti turnamen tersebut oleh karena persiapan ujian masuk SMA di Kabupaten Bogor.

Ini terjadi karena belum mendapat bantuan dana transport dari Pemkab. Bantaeng. Dana yang sempat terkumpul dari donatur pemerhati junior terkumpul kurang lebih 2 juta rupiah, tambah Syahrul.

Di sisi lain, Adim juga gagal berangkat ke Thailand yang direncanakan pada tanggal 29 Juni-5 Juli 2009 nanti untuk mengikuti ITF Toyota Open dan turnamen ITF Mercedes Cup pada tanggal 6 Juli-13 Juli 2009 di Bangkok-Thailand. Oleh karena terkendala bantuan Pemkab. Bantaeng, padahal ini adalah masuk dalam target yang harus diikuti dan membawa bendera Bantaeng-SulSel, tambah Iswan Nurdin (Pelatih yang juga orang tua Nur Adim Ramdani Iswan).

Pengelola BTC belum bisa memfasilitasi pengumpulan dana (sponsorship) untuk bantuan petenis kami yang saat ini berada di Cibubur Tennis Camp yakni si Adim. Namun kembali kepada kemampuan Pemkab. Bantaeng yang belum ada sehingga kami tidak bisa berbuat banyak. Kami tetap bekerja secara maksimal untuk persiapan Tim Pra Porda nantinya, tambah Syahrul Bayan.

Hasil ITF Thamrin Cup di Jakarta pada tanggal 15 Juni 2009 yang lalu, Nur Adim Ramdani sebagai Juara III Kelompok Umur 16 Tahun setelah dikalahkan oleh petenis terbaik KU 16 Tahun, Wisnu Adinugroho dari DKI Jakarta sebagai unggulan I dengan skor skor 6-2, 6-4 untuk Wisnu. Di ITF One’ject Int’l Junior Champhionsip di Bandung pada tanggal 22 Juni 2009, Adim gagal di babak 8 besar Kelompok umur 16 Tahun, setelah mengalami cidera otot pinggang pada saat pemanasan untuk menghadapi M. Sani Wijaya dari DKI Jakarta dan menyerah dengan skor 8-2 untuk Sani.

Dari 2 turnamen terakhir di Jakarta dan Bandung pada bulan Juni 2009, Adim masih membela nama Bantaeng dan SulSel, yang mana ini juga masih membuktikan bahwa perjuangan Adim untuk membela nama baik Bantaeng-SulSel masih tetap dipertahankan, sehingga kami berharap perhatian dari Pengda. Pelti SulSel dan Pemkab. Bantaeng juga terus dimaksimalkan sehingga tidak mempengaruhi kepada peningkatan prestasi Adim sendirinya yang selalu berjuang untuk Bantaeng dan SulSel, tambah Syahrul Bayan.

0 komentar :

Post a Comment

Your comments are inputs for our