Bupati Bantaeng H. M. Nurdin Abdulah melakukan panen padi di Desa Layoa Kecamatan Gantarangkeke. Panen padi jenis Ciliwung tersebut menghasilkan 12 ton gabah kering panen (GKP) yang setara dengan 10,4 ton Gabah Kering Giling (GKG). Padi yang ditanam menggunakan teknik Legowo 21 di areal Persawahan Tadah Hujan seluas 600 Ha milik H. Juma tersebut menggunakan Pupuk Pestisida Nabati.
Bupati yang didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantaeng (H. Syafruddin Siata), Kadis. PU & Kimpraswil Kabupaten Bantaeng (Zainuddin Tahir) dan Kepala Bappeda (H. M. Yasin) mengatakan, Pemkab. Bantaeng konsisten untuk mengamankan kebijakan surplus produksi beras yang diprogramkan Pemprop. SulSel. Selain itu, juga dimaksudkan untuk memantapkan Kabupaten Bantaeng sebagai Sentra Produksi Pertanian Berbasis Teknologi, ujarnya. Mengantisipasi program surplus 2 juta ton produksi tersebut, Pemkab. Bantaeng melalui Badan Ketahanan Pangan Kab. Bantaeng sudah memperbanyak varietas agar menjadi pilihan petani. Salah satu kendalanya hanya musim karena banyak Sawah Tadah Hujan, jelas Bupati Bantaeng yang mengatakan, dari beberapa kali sampling yang dilakukan, hasilnya mencapai rata-rata di atas 9 ton/Ha.
Untuk memberikan jaminan bibit kepada petani, Badan Ketahanan Pangan Kab. Bantaeng sudah melakukan penangkaran. Ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan dan jaminan mutu minimal 4 musim tanam ke depan. Dengan demikian, pada musim tanam kelima, Bantaeng sudah aman, tambah Nurdin Abdullah. Ia kemudian memberi gambaran produksi sawah tadah hujan yang selama ini hanya 2-4 ton/Ha, kini sudah di atas 10 ton/Ha. Sawah Tadah Hujan di Desa Layoa mencapai luas 600 Ha. Untuk menunjang penanaman ke depan, Pemkab. Bantaeng akan menghadirkan irigasi teknis agar petani memperoleh hasil yang lebih baik.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantaeng pada kesempatan itu mengatakan, lonjakan produksi yang mencapai 2-3 kali lipat berkat pengawalan dari Pemda. Bantaeng serta Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Agar produksi tersebut berlanjut, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bantaeng berharap jaminan ketersediaan pupuk agar petani tetap konsisten melakukan penananam, pintanya.
Sebelumnya, Ketua Kelompok Tani Camba Kadangkang (H. Juma) mengakui, hasil tanam padinya sangat membanggakan berkat bantuan Pemda melalui para penyuluh. Sudah lebih 30 tahun saya bekerja sawah, baru kali iilah hasilnya sangat luar biasa. Selama ini, hanya maksimal 4 ton. Itu sudah sangat bagus. Sekarang Alhamdulillah sudah mengalami peningkatan 3 kali lipat, tandasnya. Ia berharap Pemda bersama PPL tetap memberi perhatian kepada petani dengan menyiapkan benih unggul serta mengantisipasi kemungkinan kelangkaan pupuk yang sering menjadi kendala petani selama ini, tuturnya.
0 komentar :
Post a Comment
Your comments are inputs for our