Computer Application, Maintenance and Supplies

Wednesday, March 03, 2010

Save Memory Card of Camera

Memory Card alias Kartu Memori begitu lazim di mata seorang Photographer. Keberadaannya amat penting sebagai media penyimapanan Foto yang dihasilkan oleh jepretan Kamera. Terbayang di benak kita, andai suatu ketika dimana seorang Photographer telah siap mengabadikan sebuah obyek. Namun, kamera digital miliknya tidak dilengkapi Memory Card. Sementara kamera tersebut tidak memiliki Memory Internal. Atau mungkin juga pada kasus di atas, Memory Card yang disiapkan tiba-tiba rusak. Tindakan apa yang mesti dilakukan. Bingung, itulah kata pertama yang muncul di benak kita.


Ambae.exe lewat kesempatan ini memberikan sedikit tips untuk mengamankan Memory Card. Tujuan utamannya, demi meminimalisir kendala yang akan dihadapi nantinya.

Jangan pernah menghapus Foto sobat Blogger melalui fasilitas Delete di Kamera


Pada dasarnya tips ini bertentangan dengan saran para pakar Desain dan pakar IT. Terlebih lagi, arahan para vendor pembuat kamera saat ini. Mengingat di tiap kamera keluaran saat ini telah dilengkapi dengan Menu super canggih, khususnya menu DELETE yang selalu nampang dan siap menghanguskan hasil jepretan sang Photographer.

Kamera dilengkapi baterai dengan daya tahan tertentu. Saat mengaktifkan DELETE, kamera mengkonsumsi daya yang amat besar. Demikian halnya bila kita ingin menilai foto dengan melihatnya melalui LCD kamera. Dibutuhkan daya besar saat penggunaan fungsi-fungsi tersebut.

Resiko bisa terjadi bila saat penghapusan dilakukan . Unsur ketidak sengajaan menghapus keseluruhan foto dalam Kartu Memori, benar-benar akan membuat sang Photographer jadi pusing tujuh keliling. Terkadang foto yang telah dihapus, masih diinginkan kembali karena ternyata foto tersebut lebih bagus dari foto lainnya. Untuk mengembalikannya, tentu saja kita memerlukan kehadiran komputer dengan beragam software penyelamat.

Olehnya, lakukan penghapusan Foto melalui media komputer. Beri nilai pada masing-masing foto sebelum menghapusnya. Foto akan tampil lebih indah ketimbang menampilkannya melalui LCD kamera. Monitor pada komputer memiliki akurasi warna yang lebih, sehingga foto dapat dinilai dengan baik setelah menyaksikannya. Setelah itu, hapuslah foto yang tidak sesuai keinginan. Misalnya saja pada foto terkesan BLUR, miring, kecil dimensinya dan sebagainya.

Penghapusan yang dilakukan di komputer relatif lebih aman dibanding melalui kamera. Foto yang terlanjur dihapus masih dapat dikembalikan lebih cepat sebelum menggunakan software penyelamat sebagai senjata pamungkas. Disiapkan ruang/Tempat Pembuangan Akhir alias TPA untuk foto dan file lainnya yang dihapus. Kapasitasnya pun bisa diatur, pengguna Windows mengenalnya dengan istilah Recycle Bin. Kapasitas default disiapkan sebesar 10 % untuk masing-masing partisi dari kapasitas Hard Disk. Bilamana menginginkan foto dimaksud kembali ke tempat semula. Windows memberi kesempatan dengan fasilitas UNDO-nya. Select file yang ingin dikembalikan lalu pilih Restore, file pun kembali hadir di tempatnya.

Format Kartu Memori secara teratur


Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memformat Kartu Memori. Pada dasarnya format disini dapat diartikan sebagai langkah penghapusan file Foto. Sehingga secara keseluruhan, Kartu Memori kembali kosong dan siap diisi dengan file baru.

Format dapat dengan menyeleksi semua file Foto kemudian menghapusnya. Bisa juga dengan menghapus (DELETE) satu persatu, namun akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Cara lainnya adalah dengan memanfaatkan fasilitas Format Partisi milik Windows atau pun Sotware lainnya. Kemudian cara berikutnya yakni dengan memformat Kartu Memori alias Memory Card pada media Camera Digital. Pilihan Format Memory Card telah disediakan di media ini.

Alangkah bagusnya, jika langkah terakhir yang kita jadikan acuan. Hal ini dilakukan guna menghindari kesalahan pemformatan Memory Card. Pada beberapa jenis/type memory card, akan membuat folder tertentu setelah dilakukan Format. Sementara dengan memformatnya di Windows, tidak satu pun Folder akan dihasilkan setelahnya. Sehingga bisa saja Kartu Memori tidak akan terbaca pada kamera tertentu.

Siapkan Kartu Memori Cadangan/Sekunder


Hal ini penting khususnya para penggila jepretan. Bisa saja saat sang Photographer telah siap mengambil gambar pada obyek tertentu. Namun, seketika Memory Card rusak atau pun Full. Sehingga kehadiran memori cadangan akan sangat membantu.

Kenali Usia dan Masa Pakai Memory Card


Tiap barang di dunia ini memiliki batas masa pemakaian. Manusia pun yang nota bene adalah makhluk hidup, memiliki batas kehidupan dan tidak kekal menikmati udara segara di dunia. Demikian halnya dengan Kartu memori pada Kamera Digital. Untuk menjaga agar tidak dikagetkan dengan kerusakan pada Memory Card secara tiba-tiba, kenalilah usia dan batas masa pakainya.

Misalnya saja, sebuah Memory Card memiliki batas kadaluarsa hingga 1 tahun sejak pemakaian. Tandai memori tersebut dengan spidol maupun alat tulis lainnya. Tanda dapat diletakaan pada badan Kartu Memori. Pada contoh kasus di atas, tandailah dengan menuliskan tanggal kadaluarsanya pada 12 bulan mendatang. Sehingga kita akan selalu diingatkan batas pemakaiannya. Dengan mengingatnya, maka lebih awal kita harus menyiapkan Kartu Memori yang baru sebagai penggantinya di saat masa pemakaiannya telah berkahir.

Back Up secara berkala file foto di dalamnya. Saat ERROR pada memory Card yang lama, kita tinggal menggantinya dengan yang baru. File Foto pun aman.

5 komentar :

tomo said...

Aku sering format memory secara teratur

Ambae.exe said...

@tomo...
good itu bang
memory jadi sehat n' segar
kaya' abis jalan2 sore d'akhir pekan neh

Gen said...

Ketemu lagi sob.. makin cerah aja nih blognya.
Sukses ya, thanks for visit me.

Ambae.exe said...

@Gen...
ma kasih jg atas kunjungan baliknya ya sob...mg ttp enjoy malam neh...n' sukses sll tentunya

Obat Penghilang Kerutan Di Wajah Tradisional said...

good job gan,artikel ini sangat menarik sekali untuk disimak,keren deh ,,tentunya kami mempunyai wawasan baru yang kami dapatkan setelah membacanya,thanx yah :-)

Post a Comment

Your comments are inputs for our