cetak ini coy
Bupati Bantaeng H. M. Nurdin Abdullah mencanangkan pembentukan Hutan Kota untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pencanangan dipusatkan di Beloparang, Kelurahan Bonto Lebang, Kecamatan Bissappu pada hari Sabtu, 7 Pebruari 2009.
Dalam kesempatan tersebut turut dihadiri para petinggi Kabupaten Bantaeng yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng (H. Syamsuddin), Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Bantaeng (Hj. Lies F. Nurdin), Kepala Bapedalda Kab. Bantaeng (Asaduddin Rahman), Ketua Bappeda Kab. Bantaeng (H. M. Yasin), Kadis. PUK Kab. Bantaeng (Ir. H. Zainuddin Tahir, M.Si) dan sejumlah pejabat teras lainnya.
Hutan Kota di Beloparang dikhususkan tanaman model arboretum (tanaman koleksi) sedang Hutan Kota di sekitar Terminal Baru difungsikan untuk Paru-paru Kota agar dapat menyerap emisi, sedang Hutan Kota di Kayu Lompoa, Bonto Rita Kecamatan Bissapu difungsikan untuk Hutan Lindung.
Fungsi tersebut seiring dengan kondisinya sebagai sumber air yang kini dijaga masyarakat, namun untuk menjaga kelestariannya, hutan lindung tersebut diambil alih Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng.
Bupati Bantaeng bersama Ny. Lies F. Nurdin pada kesempatan itu juga menanam pohon terambesi (samania saman). Di lokasi tersebut juga ditanam bibit angsana, felisium, glodokan tiang dan kemiri.
Penanaman 200 pohon untuk Hutan Kota yang dimaksudkan untuk mendukung program Sulsel Go Green yang juga selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Bantaeng dalam bentuk Jum’at Bersih dan Sabtu Menanam.
Ia berharap, kehadiran Hutan Kota dapat menjaga paru-paru kota sekaligus mewujudkan lingkungan hijau yang untuk jangka panjang, Kabupaten Bantaeng diharapkan dapat meraih Adipura, jelas H. M. Nurdin Abdullah.
Sekretaris Bapedalda Kabupaten Bantaeng, Syamsul melaporkan, bibit yang ditanam untuk menunjang Hutan Kota merupakan bantuan Gubernur Sulsel (Bank Panin) sebanyak 50 ribu biji terambesi.
Ia berharap, tahun ini dapat ditanam 30 ribu pohon dari 40 ribu target penanaman sepanjang tahun 2009
Hutan Kota di Beloparang dikhususkan tanaman model arboretum (tanaman koleksi) sedang Hutan Kota di sekitar Terminal Baru difungsikan untuk Paru-paru Kota agar dapat menyerap emisi, sedang Hutan Kota di Kayu Lompoa, Bonto Rita Kecamatan Bissapu difungsikan untuk Hutan Lindung.
Fungsi tersebut seiring dengan kondisinya sebagai sumber air yang kini dijaga masyarakat, namun untuk menjaga kelestariannya, hutan lindung tersebut diambil alih Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng.
Bupati Bantaeng bersama Ny. Lies F. Nurdin pada kesempatan itu juga menanam pohon terambesi (samania saman). Di lokasi tersebut juga ditanam bibit angsana, felisium, glodokan tiang dan kemiri.
Penanaman 200 pohon untuk Hutan Kota yang dimaksudkan untuk mendukung program Sulsel Go Green yang juga selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Bantaeng dalam bentuk Jum’at Bersih dan Sabtu Menanam.
Ia berharap, kehadiran Hutan Kota dapat menjaga paru-paru kota sekaligus mewujudkan lingkungan hijau yang untuk jangka panjang, Kabupaten Bantaeng diharapkan dapat meraih Adipura, jelas H. M. Nurdin Abdullah.
Sekretaris Bapedalda Kabupaten Bantaeng, Syamsul melaporkan, bibit yang ditanam untuk menunjang Hutan Kota merupakan bantuan Gubernur Sulsel (Bank Panin) sebanyak 50 ribu biji terambesi.
Ia berharap, tahun ini dapat ditanam 30 ribu pohon dari 40 ribu target penanaman sepanjang tahun 2009
0 komentar :
Post a Comment
Your comments are inputs for our