Computer Application, Maintenance and Supplies

Friday, May 23, 2008

Linux - Praktek Bootloader GRUB (Bag. 4)

3. root
Perintah ini mengubah asumsi partisi yang dijadikan root saat mengakses suatu struktur file system. Secara sederhana, perintah seperti cat sebenarnya memerlukan nomor hard disk dan partisi seperti berikut ini.

cat (hd0,0)/etc/services

Namun, karena GRUB biasanya otomatis mendeteksi partisi mana yang menjadi root saat instalasi, Anda bisa secara aman meniadakan bagian nama device. Walau demikian dalam kasus tertentu, misalnya Anda memiliki instalasi multidistro, perintah root ini bisa membantu Anda. Contohnya, untuk mengeset root ke disk slave pertama partisi kedua, ketik:

root (hd1,1)

4. geometry
Perintah ini berguna untuk mengeset ulang hasil deteksi informasi cylinder, head, dan sector dari BIOS. Anda biasanya jarang memerlukannya kecuali Anda yakin ada suatu kesalahan deteksi dari GRUB. Yang menarik, tanpa memberi argumen apapun, perintah geometry ini bisa memberikan informasi partisi dalam disk Anda. Berikut ini contoh sebagian outputnya:

Partition num: 0, Filesystem type is ext2fs,
partition type 0x83
Partition num: 1, Filesystem type unknown,
partition type 0x82


Sebagai catatan, 0x82 menandakan bahwa jenis partisinya adalah swap linux.

Masih banyak perintah-perintah lain yang bisa Anda coba. Coba tekan tombol TAB dan Anda akan melihat daftar perintah shell GRUB. Yang patut diacungi jempol, shell GRUB mendukung command dan filename completion sehingga cukup ketik sebagian nama perintah, path atau device dan GRUB akan menyodorkan daftar kemungkinan pilihannya. Silahkan Anda coba sendiri feature ini.
Image
Gambar 4 : Tampilan layar seperti ini kemungkinan besar menandakan bahwa GRUB telah terhapus dari MBR.


E. Merestorasi Bootloader

Apabila Anda menemui tampilan seperti Gambar 4, besar kemungkinan GRUB telah rusak atau 'hilang' dari Master Boot Record (MBR). Ini artinya untuk sementara, sistem Linux Anda tidak bisa di-boot secara langsung dari hard disk. Secara praktis, ini artinya sebagian atau seluruh isi master boot record tertimpa oleh suatu program lain atau operasi tulis yang secara manual Anda lakukan, namun (tanpa sengaja) malah mengarah ke MBR.
Image
Gambar 5 : Setelah partisi root file system telah diketahui, proses instalasi ulang GRUB ke MBR dapat Anda lakukan.


Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu cara termudah adalah menggunakan Linux Live CD yang banyak beredar saat ini seperti Knoppix atau Damn Small Linux (DSL), untuk melakukan perbaikan setting GRUB. Langkah yang harus Anda lakukan:

1. Boot PC dengan Linux Live CD. Jika memungkinkan, pilihlah mode console agar booting bisa dipercepat. Contohnya untuk DSL, ketikkan perintah berikut di layar pembuka:

dsl 2 base vga=normal

2. Setelah proses boot selesai, buka sembarang program terminal emulator (xterm atau Konsole). Hal ini tidak perlu dilakukan jika Anda telah masuk ke mode console (runlevel 2 atau 3).

3. Mount partisi yang berisi root file system Anda. Periksa sekali lagi bahwa partisinya berisi root file system, bukannya '/home' atau partisi lainnya!

# mount /dev/hda1 /mnt/hda1

Anda mungkin perlu membuat subdirektori dahulu di /mnt.
Image
Gambar 6 : Dari shell GRUB, Anda bisa men-decode string yang menggunakan MD5 dan memasukkannya ke entri yang sesuai.


4. Gunakan perintah chroot agar seakanakan Anda sedang bekerja dalam instalasi Linux di dalam hard disk. Nantinya, semua perintah yang Anda ketik di shell yang sebenarnya akan memangil program dalam instalasi Linux Anda sendiri, bukan program dari Linux Live CD.

# chroot /mnt/hda1

5. Jalankan shell grub

# grub

Sebelum shell GRUB muncul, akan terlihat pesan adanya deteksi drive lewat BIOS. Tunggu sebentar sampai proses ini selesai.

6. Dari dalam shell grub ketikkan:

root (hd0,0)
setup (hd0)


Perhatikan pesan-pesan yang muncul. Pastikan agar semua tahap berjalan dengan sukses. Kesalahan biasanya terjadi jika Anda salah menentukan root device lewat perintah root yang berakibat gagal ditemukkannya file-file penunjang instalasi GRUB termasuk file 'grub.conf '. Untuk itu, coba gunakan perintah find dan konfirmasikan keberadaan satu dua file pendukung GRUB misalnya:

root (hd0)
find /boot/grub/stage1


Berdasar output perintah find tersebut, Anda telah dapat menentukan partisi mana yang harus dijadikan root.

0 komentar :

Post a Comment

Your comments are inputs for our