Windows Kagak Bisa Shutdown
Problem ini umumnya karena registry Fast Shutdown dalam kondisi aktif. Bila ini terjadi, cobalah untuk menonaktifkannya. Restart komputer dengan menekan tombol [Ctrl] + [Alt] + [Del] secara bersamaan atau tombol [Reset] pada CPU (Central Processing Unit). Setelah kembali dalam sistem Windows, klik [Start] [Run]. Ketik “msconfig” (tanpa tanda kutip) pada boks yang muncul. Setelah itu, boks dialog System Configuration Utilities akan terbuka.Pada tab [General], klik [Advanced...]. Centangilah opsi [Disable fast shutdown]. Tutup semua aplikasi itu dan cobalah
Start-up Sistem Melambat
Terlalu banyaknya program yang di-upload saat start-up dapat membuat boros memori. Untuk menyelesaikannya, matikan seluruh aplikasi, kemudian munculkan boks dialog System Configuration Utilities seperti cara di atas.
Klik tab [Startup]. Di dalamnya terdapat daftar program-program yang berjalan sejak Windows dimulai. Jika tanda centangnya cukup banyak, maka kurangilah dan biarkan hanya terdapat pada program yang Anda anggap perlu saja.
Misalnya, hilangkan saja tanda centang dari program-program seperti e-mail client, messenger, Microsoft Office Start-up, dan aplikasi lainnya yang sebetulnya dapat dibuka kapan saja. Klik [Apply] dan [OK] untuk mengaktifkannya. Dan klik [Yes] pada konfirmasi untuk me-restart sistem Anda.Kontrol daftar startup program ini secara rutin, agar pemakaian memori sistem Anda terjaga
Sistem Komputer Hang
Fenomenanya bagi kita beragam. Program tidak dapat berjalan, mouse tak dapat digerakkan, kibor tak berfungsi, sampai munculnya blue screen.Langkah pertama untuk menyelesaikannya, cobalah untuk menekan kombinasi tombol [Ctrl] + [Alt] + [Del] secara bersamaan. Bila boks Close Program muncul, maka hentikan salah satu program yang berketerangan “Not Responding”. Atau hentikan juga program lain yang tidak perlu. Caranya, klik nama program tersebut dan klik [End Task].
Jika sistem masih hang. Daftarlah nama-nama program yang berjalan tadi. Dan Restart sistem melalui tombol [Restart] di CPU. Setelah sistem Windows berjalan lagi, buka satu per satu program tadi untuk mengecek konflik tersebut terjadi saat Anda menggunakan aplikasi yang mana. Jika ketahuan, catat nama program tersebut dan konsultasilah ke vendornya. Bila program penyebab konflik itu tidak terlalu Anda butuhkan, sebaiknya uninstall saja dari sistem.
Safe Mode
Jika saat booting tiba-tiba Windows merekomendasikan Anda untuk menggunakan safe mode, berarti ada yang tidak beres dalam sistem Anda. Hilangnya file sistem, driver dan file penting lainnya dari Windows dapat memaksa Windows tampil dalam safe mode. Kerusakan dalam bagian hard disk juga dapat memicunya.Untuk memeriksanya, masuk saja ke safe mode dan scandisk dulu hard disk Anda. Klik [Start] [Programs] [Accessories] [System Tools] lantas [ScanDisk]. Jika hasilnya tak ada masalah, maka kemungkinan kerusakannya ada pada file sistem. Restart, dan kali ini paksakan untuk menggunakan normal mode. Lihat, biasanya Windows akan mengeluarkan pernyataan-pernyataan error. Kalau bisa catat error-nya dan konsultasikan pada Microsoft.
Atau jalan singkatnya, Anda bisa menginstal ulang sistem Windows. Sebelumnya tentu Anda harus mem-back up semua data penting Anda ke drive atau hard disk lain.
Defrag Macet
Kondisi ini bisa saja terjadi bila Anda juga menjalankan program lainnya saat defrag berlangsung. Mungkin Anda merasa sudah menutup semua program, tapi sistem komputer masih mencatat kegiatan beberapa program.
Untuk mengetahuinya, tekanlah kombinasi tombol [Ctrl] + [Alt] + [Del] secara bersamaan. Begitu boks Close Program muncul, periksa program apa sajakah yang tengah berjalan saat ini.Selain Explorer dan Systray, hentikan semua program lainnya dengan mengekliknya dari daftar dan klik [End Task]. Lalu, mulailah lagi untuk men-defrag.Bila masih bermasalah, cobalah untuk memunculkan boks dialog System Configuration Utility. Klik [Start] lalu [Run]. Ketikkan “msconfig” (tanpa tanda kutip) dan tekan [Enter]. Pada tab [General], tepatnya perhatikan pada opsi-opsi di bawah [Selective Startup]. Hilangkan semua tanda centang pada opsi-opsi itu. Tapi biarkan opsi [Selective Startup] tetap tercentang.Restart komputer Anda dan kembali jalankan defrag. Jika kondisi belum pulih, maka kemungkinan sebab lainnya adalah kerusakan di hard disk Anda. Jalankan Scan disk. Bila semuanya oke-oke saja, mudah-mudahan kini defrag dapat berjalan baik.Kecuali jika semua langkah itu belum menyelesaikan masalah, maka berkonsultasilah ke teknisi komputer langganan Anda.
PC tak Mau Hidup
Bila ini terjadi, pastikan Anda telah menekan tombol power pada CPU (central processing unit) dengan benar. Cek juga bahwa kabel power telah tersambung dengan baik dari power outlet-nya ke PC. Tancapkan kabel-kabelnya sekali lagi.
Pengguna yang memakai stabilizer perlu melihat apakah stabilizer-nya memang berfungsi baik saat dihidupkan. Pastikan juga power outlet-nya tidak bermasalah. Anda bisa mengetesnya dengan menyambungkan peralatan listrik lainnya ke power outlet tersebut. Kalau peralatan tersebut bekerja, berarti power outlet-nya masih bagus.
Setelah sekian pengecekan tersebut, kalau PC masih tidak mau hidup, masalahnya kemungkinan besar terletak pada kabel power. Gantilah kabel power-nya dengan yang baru. Permasalahannya mungkin terletak pada kotak power supply PC atau malah pada motherboard-nya. Jika kabel telah Anda ganti tapi problem masih terjadi, sebaiknya langsung hubungi tempat servis langganan Anda deh.
Sering Restart Sendiri
Masalah ini kemungkinan sebabnya adalah gangguan arus listrik, baik pada power outlet-nya, stabilizer, kabel power, power supply maupun motherboard. Kerusakan memori (RAM) juga bisa menyebabkannya.Lakukan langkah-langkah pengecekan seperti pada problem di atas. Tegangan listrik yang tidak stabil juga bisa mempengaruhinya.
Plug N’ Pray
Windows sebenarnya hadir dengan fasilitas Plug N’ Play, yaitu kemampuan otomatis untuk mendeteksi dan melakukan konfigurasi bila ada penambahan kartu atau perangkat ke dalam sistemnya. Bahasa gampangnya, tinggal colok, langsung jalan.
Tapi fasilitas itu sering diplesetkan orang menjadi Plug N’ Pray, gara-gara pada praktiknya kemudahannya tidak seperti yang dijanjikan. Windows gagal mendeteksinya dan perangkat pun tak bisa berfungsi.
Kalau itu terjadi, cobalah untuk menggunakan fitur Add/Remove Hardware pada Control Panel. Klik [Start] [Settings] [Control Panel]. Kemudian dalam jendela yang tampil, klik dobel [Add/Remove Hardware]. Sebuah wizard akan membantu Anda untuk mendeteksi hardware tersebut.Kalau itu gagal juga, paksa dengan menjalankan file instalasi hardware langsung dari disket atau CD-nya. Mestinya sih langsung beres.Kecuali bila cara itu juga tidak jalan juga, maka kemungkinan setting BIOS Anda perlu diatur agar fitur Plug N Play dari Windows berjalan. Restart-lah PC Anda. Langsung tekan tombol [Del] pada kibor secara terus menerus hingga BIOS muncul.
Kalau BIOS Anda dari Award Software, carilah bagian [PnP/PCI Configurations] dan tekan [Enter]. Pada opsi [PNP OS Installed], gantilah nilai “No” dengan “Yes”. Pada jenis BIOS lainnya, walau menu setting-nya berbeda, pada prinsipnya carilah pengaturan yang serupa.
Masalah Kernel32
Bila program Anda berhenti di tengah jalan dan muncul pesan yang mengandung kata-kata “illegal operation”, “kernel32” dan seterusnya, tak perlu bingung. Kemungkinan besar itu karena program yang Anda jalankan konflik dengan sistem Windows. Cukup tutup pesan tersebut. Uninstall program tersebut, kemudian instal kembali. Biasanya solusi begini cukup manjur mengatasinya, kecuali jika program Anda bajakan.
PC Hidup tapi tidak Mau Booting
Gejalanya, layar monitor tidak mau menampilkan apa-apa dan komputer membunyikan bunyi beep secara berulang-ulang. Matikan PC, matikan stabilizer, cabut semua kabelnya, kemudian buka casing-nya. Bawa PC ke tempat yang terang, atau sediakan senter untuk membantu Anda melihat dengan jelas ke dalamnya.
Cek bahwa kartu memori sudah tertancap dengan benar pada slot-nya. Karena ini seringkali menjadi penyebabnya. Buka penguncinya, cabut kartu memorinya, tancapkan kembali dengan benar dan kunci kembali. Pastikan juga kartu memori Anda dalam keadaan baik, tidak cacat dan tidak rusak.
Sekaligus saja, pastikan kartu-kartu dan kabel-kabel di dalam PC tersambung dengan baik, dan tidak mengalami cacat atau bahkan putus sambungannya. Prinsipnya, agar komputer berjalan baik, maka semua komponen harus berada dalam posisinya yang benar dan dalam kondisi baik pula.
Lihat juga bahwa motherboard Anda tidak tergores. Jalur-jalur tembaganya masih bagus dan tidak terpotong oleh sayatan benda tajam. Kemudian nyalakan kembali PC tersebut.
Bila kasusnya masih terjadi, cobalah untuk menukar posisi kartu memori ke slot memori yang lainnya. Cek manual motherboard Anda untuk panduannya. Kalau tidak selesai juga, konsultasikanlah ke teknisi servis komputer.
Hard Disk, Kibor atau Floppy Drive tidak Dikenal
Proses booting akan tertahan jika hard disk utama tidak dikenali oleh BIOS. Pesan yang tampil biasanya, “Primary hard disk failed”. Kalau sudah begini, sistem operasi tidak akan jalan. Untuk mengatasinya, restart PC dan segera tekan [Del] terus menerus hingga BIOS muncul. Di BIOS, periksa apakah primary hard disk terdeteksi atau tidak. Dalam beberapa model BIOS, ada fasilitas hard disk auto-detection. Gunakanlah fasilitas itu. Jika hard disk tidak terdeteksi juga, maka matikan PC, cabut semua kabelnya dan bukalah casing-nya.Cek apakah kabel power dan kabel data, yang menyambungkan hard disk dan motherboard, telah terpasang dengan baik dan tidak cacat. Nyalakan kembali, bila kasusnya berulang, maka ada kemungkinan hard disk Anda rusak. Tapi sebaiknya, konsultasikan saja dulu. Beberapa teknisi komputer mengerti cara untuk menyelamatkan data dari hard disk yang telah rusak.
Langkah-langkah yang sama bisa Anda gunakan untuk menyelesaikan problem floppy drive yang tidak terdeteksi. Prinsipnya tidak terlalu berbeda, kok.
Bila pesan yang muncul adalah “Keyboard error or no keyboard present”, matikan PC dan cek apakah kabel kibor telah tertancap ke PC dengan benar. Kalau perlu, cabut dan tancapkan kembali. Jika tidak beres juga, cobalah untuk mengganti kibor Anda.Kalau problem tidak selesai juga, kemungkinan port kibor pada motherboard rusak. Sebelum memutuskan untuk mengganti motherboard, konsultasikanlah dulu dengan tempat servis Anda.
Komputer Berisik
Sebabnya bisa berasal dari kipas-kipas dalam komputer (kipas prosesor dan kipas pendingin) ataupun hard disk. Matikan PC dan buka casing-nya. Dalam kondisi casing terbuka, nyalakan kembali PC dan teliti dari mana sumber bunyi itu.Apakah ada kabel atau ujung kabel yang menyangkut pada kipas? Adakah benda yang menghambat geraknya? Kalau ya, maka singkirkanlah benda itu atau jauhkanlah kabel tadi dari kipas. Bersihkan kipas di atas prosesor dan kipas pendingin komputer secara rutin untuk menghindarinya. Anda bisa gunakan kuas kecil yang kering untuk itu.
Kalau sumber suaranya berasal dari hard disk, periksalah posisinya. Karena mungkin sumber bunyinya dari pergerakan jarum di dalam hard disk yang tidak stabil. Hindari meletakkan hard disk secara miring, karena dapat cepat rusak dan berbunyi.
Bila problemnya tidak tuntas, konsultasilah pada teknisi servis komputer.
Sering Hang & Panas
Matinya kipas pendingin bisa merupakan sebab naiknya temperatur PC, dan akhirnya PC sering mengalami hang. Panas dapat menyebabkan komponen PC cepat rusak. Maka, periksalah kipas-kipas tersebut. Bersihkan kotoran di dalamnya, dan pastikan kabel power untuknya tidak putus. Kalau kasusnya masih terus terjadi, konsultasilah, karena bisa jadi sebabnya adalah pengaturan jumper dalam motherboard yang tidak sesuai.
Casing Nyetrumm
Hal seperti ini terjadi akibat kebocoran arus listrik dari power supply. Matikan PC, cabut semua kabelnya dan ambil kabel tipis dengan panjang kira-kira 1,5 kali tinggi PC.Kelupas salah satu ujung kabel itu, hingga tampak kawat tembaganya sekitar 3 cm. Lilitkan ujung kabel dengan kawat tembaga yang terbuka itu ke salah satu sekrup di belakang bodi PC. Dan biarkan ujung kabel satunya menjuntai ke tanah atau menempel ke tembok.
0 komentar :
Post a Comment
Your comments are inputs for our