Computer Application, Maintenance and Supplies

Sunday, August 31, 2008

Ramadhan ya Puasa, Puasa ya Wajib


Insya Allah besok seluruh umat Islam di penjuru dunia akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan yang hukumnya wajib sebagai salah satu rukun Islam. Berpuasa identik dengan menahan diri dari makanan dan minuman. Namun tidak hanya itu, puasa adalah perbuatan yang diawali dengan niat dan menahan dari segala yang dapat membatalkan puasa di siang hari hingga saat berbuka puasa di waktu maghrib.


Berikut ini beberapa larangan yang harus dihindari oleh orang yang berpuasa, di samping tentunya larangan makan dan minum serta berhubungan seks dengan istri.

Beberapa larangan itu ialah :

1. Berkata dusta dan berbuat dengan perbuatan yang tercela. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dalam Shahihnya dari Abi Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam bersabda :

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan omongan dusta dan tidak pula meninggalkan perbuatan tercela dalam puasanya, maka tidak ada keperluan bagi Allah untuk dia meninggalkan makanan dan minumannya”. (HR Bukhari hadits ke 1903)

2. Berbuat dengan perbuatan sia-sia dan berucap dengan ucapan keji. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam :

“Bukannya puasa itu hanya meninggalkan puasa dan minum. Hanyalah yang dinamakan puasa itu ialah mereka yang meninggalkan perbuatan sia-sia dan juga meninggalkan omongan keji. Maka bila ada yang mencerca engkau atau berbuat dengan perbuatan bodoh terhadapmu, maka katakanlah kepadanya : Sesungguhnya aku dalam keadaan puasa”. (HR. Hakim dalam Mustadraknya jilid halaman 430 – 431 dari Abi Hurairah)


Adapun kebolehan bagi orang yang berpuasa itu adalah sebagai berikut :

1. Bersiwak atau menggosok gigi baik dengan pasta gigi ataupun dengan batang siwak yang masih basah. Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Al Imam Al Bukhari dalam Shahihnya dibawah judul Babus Siwakir Rathbi Wal Yabisi Lis Shaaimi , beliau menyatakan : “Dan telah disebutkan dari Aamir bin Rabi’ah bahwa beliau menyatakan : Aku melihat Rasulallah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam bersiwak dalam keadaan berpuasa dan aku tidak menghitungnya atau mengetahui berapa kali beliau berbuat demikian”.

2. Bermesrahan dengan istri sampai keluar mani tetapi tidak sampai berhubungan seks, sebagaimana hal ini telah diberitakan oleh A’isyah Radhiyallahu anha : “Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam mencium istrinya dalam keadaan puasa dan beliau bermesrahan dengan istrinya dalam keadaan berpuasa, akan tetapi beliau adalah orang yang paling kuat menahan nafsu dari perkara yang terlarang terhadap orang yang berpuasa”. (HR. Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya)

3. Berbekam, yaitu mengeluarkan darah kotor untuk kesehatan, sebagaimana hal ini dilakukan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa aalihi wasallam sebagaimana telah diberitakan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma dan telah diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dalam Shahihnya dalam hadits ke 1938.

4. Memasuki waktu subuh dalam keadaan junub, sebagaimana hal ini diberitakan oleh A’isyah dan Ummu Salamah yang keduanya adalah termasuk istri-istri Nabi shallallahu alaihi wa aalihi wasallam dan telah diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya.

Menjelang Bulan Ramadhan


1. Menghitung Hari Bulan Sya’ban

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : “Puasalah kamu karena melihat hilal (bulan) dan berbukalah karena melihat hilal. Jika kamu terhalangi awan, sempurnakanlah bulan Sya’ban tiga puluh hari.” (HR.Bukhari dan Muslim).

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : “Janganlah kamu puasa hingga melihat hilal, jangan pula kamu berbuka hingga melihatnya, jika kamu terhalangi awan hitunglah bulan Sya’ban.” (HR.Bukhari dan Muslim)

Dari ‘Adiy bin Hatim radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Jka datang bulan Ramadhan puasalah tiga puluh hari, kecuali kamu melihat hilal sebelum itu (hari ketiga puluh).” (HR. At Thahawi, Ahmad, At Thabrani)

2. Larangan Berpuasa Pada Hari yang Diragukan

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam pernah bersabda : “Janganlah kamu mendahului Ramadhan dengan melakukan puasa satu atau dua hari sebelumnya kecuali seseorang yang telah rutin berpuasa maka berpuasalah.” (HR. Muslim)
Shilah bin Zufar meriwayatkan dari Ammar berkata : “Barangsiapa yang berpuasa pada hari yang diragukan berarti telah durhaka kepada Abul Qosim (Rasulullah).” (HR.Bukhari secara ta’liq)

0 komentar :

Post a Comment

Your comments are inputs for our