Serba Serbi Bootloader GRUB
Pemakai Linux tentu tidak asing dengan program bootloader yang mengatur proses booting sistem operasi. Kali ini giliran GRUB, sebuah bootloader modern, yang akan CHIP ulas cara penggunaan dan ragam implementasinya.
mampu mengenali berbagai macam format filesystem.
Dalam artikel ini, akan dibahas berbagai trik penggunaan GRUB yang mungkin berguna untuk kebutuhan sehari-hari. Panduan bisa diterapkan pada setiap versi GRUB, demikian juga distribusinya bisa menggunakan sembarang distribusi. CHIP sendiri menggunakan Fedora Core 2 sebagai basis eksperimen. Seperti biasa, prompt $ berarti perintah bisa diketik sebagai user non root dan prompt # berarti sebagai root. Dalam artikel ini, dianggap GRUB sudah ter-install di hard disk PC Anda. Apabila Anda belum berpengalaman dengan GRUB, disarankan mencoba latihan ini dalam sebuah emulator, misalnya Qemu.
A. Menambah Entri Boot
Biasanya hal ini terjadi karena dua hal: Anda ingin mem-boot kernel baru atau memboot sistem operasi lainn. Praktek kali akan mencoba menambahkan entri untuk boot kernel baru.
Kita misalkan kernel baru hasil kompilasi atau instalasi RPM terletak di direktori / boot/baru. Anda disarankan memindahkan file bzImage, System.map, beserta vmlinux ke dalam subdirektori di dalam direktori /boot untuk memudahkan organisasi file kernel. Berikutnya, dengan sembarang editor teks, buka file '/etc/grub.conf ' lalu tambahkan entri seperti berikut:
title Fedora Core (2.6.17)
root (hd0,2)
kernel /boot/baru/bzImage root=/dev/
hda3
initrd /boot/baru/initrd-2.6.17
Pertama-tama, pahami dulu makna dari entri di atas. Di dalam praktek, sesuaikan dengan konfigurasi nyata Linux dan PC Anda.
0 komentar :
Post a Comment
Your comments are inputs for our